first time
Author: amai
Judul: first time (sequel
kawin~kawin~kawin)
Cast: lee jinki(onew), lee eun jae, lee
hyukjae (eunhyuk). And all cameo
Ranting: G and PG {?}
Genre: romance, family, humor (?)
Length: oneshoot
Haaaaaaaaiiiiiiii, ketemu lagi sama
author sarap ini hahaha, oke, dari pada ribet mending pada baca aja.. happy
read J
Onew pov
Sinar
matahari pagi, yang menembus jendela kamar, membuat ku terbangun. Ku edarkan
pandangan ku kesekitar ruang ini. Nampak sangat berbeda, suasanannya, tata
ruangnya,ukuran kamar yang lebih besar, dan kasur yang ku tempati, ya sekarang
aku sudah tidak tidur sendiri, tapi sudah bersama seorang yeoja yang sudah
menjadi istri ku. Padahal ini sudah berjalan dua minggu. Ngomong-ngomong soal
istri, kemana istri ku?.
Segera
ku beranjak dari tempat tidur, dan menuju ke dapur. Dari arah dapur dapat ku
cium wangi masakan. Sungguh sangat membuat ku lapar. Ku lihat di meja makan
sudah tersedia dua gelas susu hangat dan selembar roti dengan selai disana.
Langsung saja aku duduk sambil menikmati susu dan roti.
“oppa? Kau sudah bangun?” tanya eun jae
sambil sibuk memasak
“ne… apakah sarapan sudah siap?” tanya ku
“sebentar lagi siap. Kalau oppa sudah
lapar, makanlah roti yang ada dimeja dulu” jawab eun jae
Tak
lama, eun jae pun datang dengan semangkuk besar sup, dan dua mangkuk nasi. Kami
berdua sarapan dengan suasana sunyi tak ada yang berani berbicara. Hingga…
“em.. oppa.. apakah supnya enak?” tanya
eun jae sangat pelan
“sup?enak kok. Wae?” tanya ku balik
“ani… hanya saja takut kau tak suka.
Besok-besok bilang saja padaku makanan yang kau suka” kata nya tersenyum
“baiklah, tapi… apapun yang kau masakan
aku akan suka” kata ku
Setelah
percakapan singkat ku dan eun jae. Aku membantunya memcuci piring.
“em.. oppa kau tak kuliah.. atau kau tak
kerja?” tanya eun jae
“aku? Hari ini aku libur kerja. Tadinya
sih ingin, tapi kata appa ku, aku disuruh libur. Kau?” tanya ku
“aku, ada kuliah sampai sore. Kalau oppa
lapar, oppa tinggal menghangatkan ayam ke dalam microwave” kata eun jae
“baiklah. Oh ya mau kuantar?”tawar ku
“tidak usah, nanti merepotkan” tolaknya
halus
“tak apa kok, lagi pula aku tak kerja.”
Jelas ku
“baiklah” kata nya
“baiklah kau siap-siap. Aku tunggu di
luar” kata ku mengambil jaket dan pergi kebagasi
10
menit, kulihat eun jae keluar dari rumah dan masuk ke mobil. Perjalanan dari
rumah ke kampus eun jae tak jauh, karena appa sengaja membeli rumah yang
strategis untuk kami berdua. Aku ke tempat kerja tak jauh dan eun jae juga
sebaliknya.20 menit kami sampai di depan kampus dengan mobil ku.
“gomawo oppa” katanya sambil membungkuk
(eunjae udah turun dari mobil)
“ne gwenchana, pulangnya ku jemput ya?”
tanya ku
“eh tak usah” tolaknya halus
“sudahlah tak apa. Nanti pulang latihan
aku akan menjemput mu. Kau pulang jam berapa?” tanya ku
“em…. Ba..baiklah.. aku pulang jam 4”
kata eun jae
“baiklah. Telpon aku apabila sudah
selesai” kata ku sambil berlalu
End pov
Eun jae pov
Aku
melambaikan tangan ku saat onew oppa berlalu. Ku langkahkan kaki ku masuk ke
gedung kampus.
Makan siang
“eun jae~ah bagaimana dengan kehidupan
baru mu?” tanya luna teman ku
“biasa saja. Hanya saja ada yang berbeda”
jawab ku sambil mengunyah makan siang ku
“benarkah?” tanya ran ran nimbrung
“iya. Loh ran kapan kau datang?” tanya ku
yang kaget melihat ran ran tiba-tiba datang
“dari tadi hehehe” katanya cengengesan
“sudahlah, jangan bahas aku lagi. Mending
kau ran. Bagaimana kabar mu dengan si evil kyu itu” kata ku
“hei, kau gak sopan eun jae, panggil dia
oppa.” Kata ran ran memperingati
“evil = oppa. Jadi aku panggil dia evil
sama saja aku panggil dia oppa” kata ku
“ish kau. Ini. Kenapa jadi bahas kyu
oppa. Mending kau saja yang masih pengantin baru.” Kata ran ran malu
“kalian kan juga, tunangan baru hahaha”
kata ku
“sudahlah… dari pada bahas pengantin atau
tunangan baru. Lebih baik kita beli eskrim saja” kata minzy menengahi
End pov
Author pov
Dilain
tempat juga terdapat pembicaraan yang tak jauh berbeda dengan pembicaraan eun
jae dkk.
Clek…
“anyyeong” kata onew membuka pintu
“anyyeong, eh pengantin baru, sudah
datang” kata jonghyun menggoda
“apa maksudmu jongie” kata onew
“loh memang benarkah, kau itu pengantin
baru” kata donghae menimpali
“aish, kalian ini rese” dengus onew
“hei sudahlah lebih baik kita latihan
dulu” tegas yunho dan siwon
…….Makan siang
“huaaaaa, laparnya” kata eunhyuk sambil
mengelus perutnya
“iya, aku juga lapar” kata kyuhyun
menimpali
“beli makanan diluar, ku temani yuk” ajak
donghae
“aku tak mau hae~ya… makanan disana tak
enak… huaa eun jae oppa mu lapar” rengek eunhyuk
“wow, hyukjae kau berisik” celetuk
heechul
“kenapa kau tak bawa bekal saja hyung”
tanya wookie
“aku tak terlalu bisa masak. Umma juga
sedang sibuk. Eun jae, dongsaeng ku sudah diambil si ayam” kata eunhyuk memelas
“ahar a hung” kata kyuhyun dengan mulut
penuh nasi
“hei evil, kalau ngomong yang benar
habiskan dulu makanan mu” ujar donghae
Gleekk.. “oke…. Akan ku ulang” “sabar ya
hyung” kata nya dengan muka seinnocent mungkin
“ish, kata-kata mu tak berarti. Yang
kubutuhkan adalah makanan.dan tumben sekali kau bawa bekal, kyu” kata eunhyuk
“ah ini, tadi sehabis mengantar ran ran
kuliah, dia memberikan aku bekal”
jelasnya sambil melanjutkan makan, tanpa peduli akan nasib hyungnya yang
kelaparan
“huh, makin makmur hidup mu”dengus
eunhyuk kesal
“kenapa tak dibuat kantin saja sih
disini?”
“anu..hyung.. ini ada makanan untuk mu”
kata onew tiba-tiba
“buat ku?” tanya eunhyuk dengan mata
berbinar
“ne.. tadi pagi eun jae, menitipkan bekal
ini untuk mu” jelas onew
“gomawo onew” “sampaikan pelukan
terimakasih ku padanya ya” lanjut eunhyuk sambil melepas pelukannya
“ne..ne..hyung” kata onew sedikit malu,
akan kelakuan kakak ipar nya
“harus kau sampaikan, karena si monyet
ini paling tak suka amanatnya tidak dilaksanakan” celetuk kyuhyun
“hah? Maksud mu, hyung?” tanya onew
bingung
“ya intinya kau harus melaksanakan amanat
dari hyuk, yaitu meluk eun jae” jelas donghae dan ditimpali dengan anggukan
dari eunhyuk dan kyuhyun
“lebih dari pelukan juga boleh” kata
eunhyuk dengan seringai yadongnya
“hei, hyuk jangan kau keluarkan seringai
yadong mu itu.” Kata donghae memperingati.
End pov
Onew pov
Jam
sudah menunjukkan pukul 04.35 p.m, aku segera menuju kampus eun jae, karena tak
ingin yeoja itu menunggu. Sampai di gerbang kampus, aku melihat eun jae yang
baru berdiri di depan gerbang, dan langsung saja ku hampiri dia
“(buka kaca) eun jae, ayo naik” kata ku
“eh oppa, kau sudah datang? Baru saja aku
ingin menelpon mu” kata eun jae sedikit kaget (masuk mobil)
…………….
“oppa, mau makan malamnya apa?” tanya eun
jae yang duduk disebelah ku sambil menyaksikan acara comedy
“aku? Terserah padamu saja.” Jawab ku
halus
“tapi….ayolah oppa” kata eun jae sedikit
merengek
“em…bagaimana kalau dubudoki. Kau suka?”
tanya plus saran ku
“suka, baiklah tunggulah di sini. Aku
akan memasak” katanya semangat
20
menit, dan akhirnya selesai masakan buatan eun jae. Kami makan malam dengan
sedikit canda tawa, tidak seperti tadi pagi, penuh dengan kesunyian.
Selesai
makan, aku sedikit membantu eun jae mencuci piring dan membiarkannya istirahat
di depan tv. Setelah mencuci piring, aku mengambil beberapa cemilan dan dua
gelas jus apel. Saat aku berjalan mendekati eun jae, aku jadi teringat
perkataan eunhyuk hyung, soal amanat yang ia berikan padaku.
Ingin
sekali aku melaksanakan amanat itu, tapi aku sedikit malu. Tapi aku bukanlah
orang yang ingkar akan amanat.
“oppa, kenapa kau berdiri disitu.
Kemarilah” kata eun jae menyadarkan ku kembali
“ah, ye..” kata ku menghampirinya
Sekitar
jam 11 kami masuk ke kamar, eun sedang merapikan kasur kami. Padahal kasur itu
sudah terlihat rapih. Dan entah kenapa tangan ku tiba-tiba bergerak menghampiri
tubuhnya, langsung saja kupeluk dia.
“o..oppa…apa.. yang kau lakukan?” tanya
eun jae gugup
“bolehkah sebentar saja seperti ini?”
tanya ku begitu saja
Sudah
10menit posisi kami tak berubah, aku masih memeluknya, entah kenapa aku sangat
nyaman dengan posisi seperti ini. Hingga….
“em… oppa, bisakah kau melepas pelukanmu?
Aku ingin tidur” katanya sepelan mungkin
Perlahan kulepaskan pelukan ku, dengan
sedikit tidak rela “baiklah, maaf aku menggangu mu” kata ku
“gwenchana oppa” balasnya tersenyum manis
“em.. eun jae, sebenarnya pelukan tadi
itu…. Amanat dari oppa mu… se..sebagai tanda terimakasih atas bekalnya” ucap ku
terbata-bata
“hah? Si monkey itu? Dasar” dengus eun
jae kesal
“mianhye… aku..aku”
“oppa sudahlah, aku tak marah kok. Ayo
tidur, nanti kesiangan” ajak eun jae.
End pov
Author pov
Pagi hari…..
“em.. eun jae… kau hari kuliah tidak?”
tanya onew
“tidak, waeyo oppa?” tanya eun jae sambil
mengunyah makanannya
“em… mau temani aku jalan-jalan?” tanya
onew
“jalan-jalan? Oppa tak kerja?” tanya eun
jae balik
“aku libur, appa ku meliburkan ku
sebulan. Aku dilarang kerja.” Jelas onew
“boleh, lama sekali oppa, waktu liburmu
masih 2minggu kurang” kata eun jae
“aku tau itu, sebenarnya sebulan aku
libur… untuk kita ber…ber..ber..berho..ho..honeymoon” jelas onew tergagap
“uhuk..uhuk.uhuk”
“gwenchana?” tanya onew menyodorkan air
“ne.. gomawo….” Kata eun jae
“em.. oppa.. tadi oppa bilang apa?
Honeymoon?” tanya eun jae memastika
“ne… seharusnya kau juga libur, tapi aku
bilang kau tak usah” jelas onew
“oh” jawab eun jae datar
“em.. bagaimana kalau waktu honeymoon
kita untuk sementara ini diganti dengan kencan hari ini” usul onew
“kencan? Boleh juga..” sahut eun jae
End pov
Eun jae pov
“huaaaaaaaaaaaaaaaa, pakai baju apa?”
tanya ku pada diri sendiri
Selama
sejam, yang ku lakukan dikamar hanya mengacak-ngacak lemari, mencari baju yang
cocok untuk kencan nanti. Dan untungnya onew oppa sedang keluar, jadi ia tak
mendengar teriakan ku.
Aku
terus berkutat, pada baju-baju yang ada dihadapan ku. Ku perhatikan
satu-persatu mana yang cocok untuk ku pakai. Mulai dari long dress, mini dress.
Baju olahraga(?), baju beladiri(?), training, kaos-kaos, hingga seragam ku pun
aku masih bingung harus pakai apa? Masa pakai piyama? Hei.. ini bukan pesta
piyama, tapi kau ingin jalan-jalan…
Karena
sudah putus asa, akhirnya aku mengambil baju ku dengan cara random, ku tutup
mata ku, dan mengambil baju itu dengan perasaan dag,dig,dug.. dan jeng,jeng..
Aku
memakai kemeja dengan kancing terbuka, memperlihatkan kaos longgar ku, dengan
gambar ayam yang sangat lucu. Dipadu dengan celana jeans dan sepatu putih, dan
ku jepit rambut belakangku, agar terlihat sedikit feminim.
“eun jae, apakah kau masih dikamar?”
tanya onew
“ne.. sebentar oppa” jawab ku
“baiklah ku tunggu kau luar” kata onew
“ne..”
Dimobil…
“oppa, kita mau kemana?” tanya ku
“em… sebenarnya aku juga bingung. Yang aku
inginkan hanya jalan-jalan, kau ada ide?” tanya onew dan tiba-tiba muka ku
berubah menjadi seperti =___= ini. Onew oppa pun hanya menggaruk kepalanya yang
tidak gatal
“zzzzz, kau ini oppa..bagaimana kalau
kita ke festival ayam” usul ku
“hah? Ayam?” tanya onew oppa dengan wajah
berbinar
“bukan festival ayam juga sih… festival
makanan lebih tepatnya, tapi rata-rata disana makanannya ayam semua” jelas ku
“baiklah kita kesana, dimana tempatnya?”
tanya onew oppa
“di daerah ….” Jelas ku
“oke, kajja”
Yang bagian difestivalnya di skip aja ya?
Oke,oke,oke, (cium readers)
End pov
Onew pov
Huaaam, aku mengucek
mata ku yang masih mengantuk, aku berjalan menuju pintu keluar. Siapa sih yang
bertamu sepagi ini?. Saat ku buka pintu, aku tak melihat seorang pun, yang ku temukan
hanyalah sebuah keranjang berisi botol bayi, beserta susu-susu bayi. ‘hei ada
apa ini’ gumam ku
“yeobo, kenapa didepan rumah kita ada
botol dan susu bayi?” tanya ku menunjukan keranjang itu.
“ah, molla… mungkin ada seseorang yang
salah mengirim”ujar eun jae seadanya *dasar
“tapi, yeobo.. “ kata ku
“hei, jangan berpikir, kalau
barang-barang itu adalah barang terror” ucap eunjae judes
“huh” kata ku mengerucutkan bibir
“sudahlah ayo makan.. palingan Cuma orang
iseng. Besok pasti tak ada” ucapnya
Dan… kenyataannya adalah….
“yeobo…. Kenapa ada pakaian bayi lagi?!
Ini sudah seminggu lebih. Hal-hal yang berbau bayi datang kesini?” tanya ku
bingung
“mungkin, orang misterius itu….. menyukai
kita” jawab eun jae asal
“yaak, kau ini mana mungking… dia menyukai
kita.masa orang itu hanya kirim pakaian bayi” ujar ku
“sudahlah oppa, biarkan saja. Nanti kalau
sudah terkumpul banyak kita sumbangkan saja ke panti asuhan. Bagaimana? Lebih
baikkan?” kata eun jae
“ne.. kau benar. Besok kita kepanti
asuhan saja ya.. lagi pula barang-barang bayi itu sudah banyak” kata ku
Esok hari
Tingtong..tingtong…
“ya, sebentar” ucap ku
“anyyeonghaseo” sapa seorang namja dan
yeoja
“anyyeonghaseo. Nuguhuseo?” tanya ku
“saya nickhun dan ini istri saya
victoria” jawab nickhun
“oh, nickhun~sshi. Ada yang bisa saya
bantu?” tanya ku
“em.. begini..” ucap nickhun trbata
“ada apa? Em.. sebaiknya kita masuk dulu”
ajak ku
“oppa ada… eh anyyeonghaseo.” Sapa eun
jae
“silakan duduk nickhun~sshi,
victoria~sshi” sambung eunjae dan pergi kedapur untuk membuat minum.
“jadi… ada apa dengan kedatangan anda
kesini?” tanya ku
“begini, apakah beberapa waktu ini, anda
mendapat kiriman barang, em.. seperti peralatan bayi?” tanya nickhun
“ah, ne.. sejak beberapa waktu lalu rumah
kami kedatangan beberapa paket peralatan bayi” kata ku
“sebenarnya itu milik toko kami, karena
kesalahan informasi, pengiriman barang menjadi salah alamat.” Jelas nickhun
“oh begitu rupanya… oh ya silakan
diminum” kata eun jae
“ah, gomawo” jawab victoria ramah
“tunggu sebentar, aku akan mengambil
barang-barang kalian” kata ku
“apakah semuanya benar?” tanya ku
“ah.. ne gomawo.. maaf telah mengganggu
kalian sepagi ini” ucap victoria pamit
“ne…” jawab ku
-----
“tuh kan oppa, itu bukan paket terror,
Cuma kesalahan pengiriman” ucap eun jae tersenyum
“hehehehe, mianhae yeobo” kata ku sambil
menunjukan tanda v
“ngomong-ngomong, kenapa sekarang kau
memanggil ku yeobo?” tanya eun jae penuh selidik
“em… hanya ingin saja… hehehe.. aku
penasaran bagaimana rasanya, habis melihat donghae hyung memanggil yeoja
chingunya seperti itu, sepertinya asyik” jawab ku innocent
“dasar” dengus eun jae
“em… yeobo hari ini aku ada latihan, kau
mau ikut tidak, nanti pulangnya temani aku ke handel &gratel ya?” tanya +
bujuk ku
“em..baiklah… dan sepertinya aku harus
masak banyak, karena disana pasti ada moster yang kelaparan hahaha” kata eun jae dengan muka datar
“sepertinya aku tau, siapa monster itu “
jawab ku terkekeh geli
End pov
Author pov
-in dance club
“annyyeong “sapa onew dan eun jae
bersamaan
“annyyeong onew” sapa yunho ramah
“em… sepertinya aku mendengar suara
yeodongsaeng ku” gumam eunhyuk sambil tiduran (?)
“tentu saja kau mendengarnya, aku ada
disini monyet” ujar eun jae ketus
“mwo?! Monyet… yaaaaa dongsaeng macam apakau
yang datang-datang ngajak ribut” sahut eunhyuk kesal
“lagian kau malas sekali, dari
tidur-tiduran, lihat yang lain sibuk latihan” ujar eun jae
“kata siapa aku malas, aku habis latihan
ingin istirahat sebentar” kata eunhyuk membela diri
“latihan? Mana ada latihan yang Cuma
berguling-guling dilantai” kata eun jae tepat sasaran
Jleeb.. “aku tak berguling-guling
dilantai kok” elak eunhyuk
“hyung sudahlah menyerah saja,
kenyataanya kan memang seperti itu” kata minho dan diiringi anggukan semua
orang
“huee, kalian semua jahat” kata eunhyuk
guling-gulingan dilantai
Tiba-tiba…. Ceklek….
“annyyeong semua” sapa seseorang
“!!!!!!!”
Tbc….
Horeeeee, continue horreee,,, heheheheh
segitu dulu ya ><
Comments
Post a Comment