crazy fanfiction






cast: lee jinki, kim ki bum (key) kim jae han (ocs)
genre:family
lenght: oneshot :)





Di sore hari yang sunyi, hanya ada aku dan laptop ku yang ku pandang dengan penuh arti, sambil mendengarkan musik. Aku memandanginya sambil membaca fanfiction, yang selalu kubaca setiap hari. Lalu tanpa ku sadari seorang namja masuk kedalam kamar ku, dan duduk di kasur ku. Karena terlalu asyik membaca aku jadi tidak menyadari namja itu datang, dan ber dehem kepada ku.
“hemmmmm” kata namja itu.
“ada apa oppa?”sahut ku.
“ada apa?harusnya aku yang bertanya begitu, kenapa kau tidah keluar dari kamarmu sejak tadi siang hingga sekarang?!”jawab oppa ku.
“ahhh, dari tadi aku melihat laptop ku, sambil membaca fanfiction, why oppa?” tanyaku
“kau gila! Sudah berjam-jam kau didalam untuk membaca fanfic mu? Kenapa sih penyakit fanfic mania mu, selalu kambuh?” Tanya oppa ku.
“aaaaahhhhhhhhhkk, oppa kau memang tidak tau apa, dengan kesenangan ku membaca fanfic sejak dulu?!” balas ku
“aku sudah tau sejak dulu, tapi pikirkan kesehatan mu, dongsaeng ku. Sekarang kau pergi makan, atau laptopmu ku sita!” bentaknya
“iya,iya. Oppa key. Aku mengerti, tapi kau jangan selalu memarahi ku bagaikan umma yang sedang mendaratkan tangannya dikedua pingganya dihadapan ku” jawab ku malas
“kau ini ya, nyari mati ya sudah sana pergi makan, atau kau tak akan selamat”ancam oppa key
    Aku pun langsung lari pergi munuju ruang makan, karena takut  nyawa ku tak selamat, mendengar ucapan oppa ku yang satu itu. Aku segera makan dengan cepat, setelah itu mencuci piring, dan segera kembali kekamar ku. Dan saat itulah oppa ku tak lagi melihat ku di meja makan, dan oppa ku lang sung berteriak sekencang-kencangnya. “KIM JAE HAN!!!!!!!!!!!!!!!!!dasar anak gila habis makan langsung ngacir ke dalam kamar?, dasar fanfic maniak!!!!!!!” teriak oppa key dari dalam dapur.saat itulah aku terkekeh mendengar celetukan dari oppa ku itu.
“bwahahahahahahaha”tawa ku meledak-meledak hingga akhirnya oppa ku murka, dan langsung masuk kekamar ku dan langsung menyabut modem yang sedang ku pakai tanpa persetujuan ku.. -____________-
  Karena kejadian itu aku terus meronta-ronta, dan manja-manja kepada oppa ku supaya sang modem kesayangan di balikin. Tapi percuma perjuanganku sia-sia. Oppa tak mempan dengan kelakuan ku. Aku pun terus memutar otak, bagaimana bisa mendapatkan  sang modem? T_______T. dasar oppa sadis, aku jadi tidak bisa membaca fanfic-fanfic yang lain, yang belom ku copy -_____________-. Awas saja nanti oppa ku itu, akan dapat masalah dia dengan ku….
  Karena kejadian itu aku ngambek padanya, setiap bertemu dengannya aku lebih suka manyun dari pada tersenyum kepada oppa ku itu.
 Hingga suatu hari, saat jamnya istirahat aku memisahkan diri dari teman-teman ku untuk pergi kehalaman belakang, untuk membuat fanfic. Dan tiba-tiba..
“hai, boleh aku duduk”kata seseorang.
Karena merasa dipanggil aku pun menengok kearah suara itu, dan kulihat seorang namja di depan ku,”oh silakan saja” jawab ku santai.


Namja itu duduk dibelah ku, dan melalukan hal yang sama de ngan ku, yaitu memainkan laptop.karena penasaran aku pun bertanya pada namja itu.
“maaf, sedang liat apa?”Tanya ku santai
“sedang membaca fanfic online, kenapa?” Tanya namja berbalik.
Mendengar kata ‘membaca fanfic online’ mataku langsung berbinar mendengarnya. “bolehkah aku ikut membacanya bersama mu?”
“oh tentu saja” jawabnya dengan penuh senyum.
Namja itu membagi laptopnya, menjadi ditengah-tengah supaya kami berdua bias melihatnya bersama-sama. Tanpa terasa aku dan namja itu terlarut dalam keakraban.
“hahaha, ternyata kesukaan kita sama ya?”kata namja itu
“yup” jawab ku tersenyum.
“ya ampun sampai lupa, lee jinki inmida. Panggil jinki saja”sapanya
“ah, hehehe kim jae han inmida. Panggil jae saja”sahut ku
“karena keasyikan baca jadi lupa memperkenalkan diri, hahaha memalukan sekali.” Kata jinki
“benar kita berdua benar-benar memalukan, hahaha”jawab ku
“ah iya, satu lagi aku kelas 12, kau?” Tanya jinki
“ wah, kau sanbae ku dong?, aku kelas 11” jawab ku
“oke, panggil aku oppa ya?!” pinta jinki oppa
“siap oppa” sahut ku tersenyum
Teng…..teng….teng…teng….
“aigooo, sudah bel rupanya. Ayo masuk! Mau bareng?” ajak jinki oppa
“emm, tentu oppa” sahut ku dengan penuh senyum.
      Sepanjang jalan menuju kelas, kami berdua membahas tentang fanfic, yang asyik-asyik menurut kami.
“gomawo oppa, hehehe” kata ku
“hahahaha, no problem” jawab jinki oppa
   Saat aku bebalik badan, untuk menghampiri teman plus tempat duduk ku, teman-teman ku mendang heran plus kagum (kayaknya). Aku langsung heran melihat wajah teman-teman ku itu.
AIGOOOOOO!!!!” teriak teman-teman ku yang sedang berkumpul
“why?” Tanya ku (kiri khas Tanya ala kim jae han)
“kim jae han, kau tidak sadar apa? kau tadi berjalan dengan siapa?” Tanya chiyo
“hah? Aku tau kok dengan sunbae kan?” jawab ku santai
“ya ampun, teman ku yang satu ini, ampun deh. Kau tak kenal dia?” Tanya haneul
“kenal kok, dia lee jinki kan?”jawab ku santai
“bukan itu, kalau nama aku juga tau, tapi….. ya ampun masa kau gak kenal sih?”Tanya haneul gak percaya
“emang jinki oppa kenapa?” Tanya ku polos
“aigooo, kau enak sekali manggil jinki sumbae, dengan sebutan oppa?!” kata park
“loh,loh,loh? Kok aku jadi semakin bingung ya? Memang ada apa sih dengan jinki oppa?” Tanya ku gak berdosa
“nih ya aku jelasin, kim jae han yang super polos. Jinki sunbae itu terkenal, walau pun dia suka aneh, tapi banyak banget  yeoja yang ngincer dia.” Jelas chiyo
“oh, terus?” Tanya ku masih dengan wajah yang polos
“terus? Alhasil dari yeoja idola ampe yang biasa gak ada yang berhasil luluhin dia, semuanya nihil” jelas chiyo lagi
“oh, terus apa hubunganya sama aku?” Tanya ku lagi
“aigoo, kau ini ya, intinya dari sekian banyak cewe kenapa kamu bias akrab sama sunbae, tapi selama ini kamu gak pernah ngejar?”jelas haneul yang mulai gemas
“oh, gak tau?” jawab ku singkat


Mendengar jawaban ku, chiyo,hanuel dan park gemas dengan ku, dan akhir melayang lah sebuah cubitan dari haneul dan park, dan bonus dari chiyo adalah sebuah jitak. Aku pun hanya bingung dan tak memperdulikannya.
                        Pulang sekolah
“yoboseo… ada apa oppa?” Tanya ku
“hari ini kamu pulang sendiri ya?” jawab oppa key
“MWO!? Oppa kau jahat, hari ini kan janji mau belanja kebutuhan, kok gak jadi? aku kesal pada mu oppa, belom selesaikah penderitaan ku ini, setelah kau sita modem ku itu?” Tanya ku ketus
“ mianhae saeng, tapi hari ini teman ku datang untuk kerja kelompok. Nanti malam pasti kau kuantar belanja”pinta oppa key
“whatever do you say”jawab ku
“heh? Mian,mian… ya sudah kalau gitu kau cepat pulang” perintah oppa key
“ne.. aku sedang di jalan” sahut ku males
       Dengan raut muka cemberut aku pulang, saat sampai depan rumah kulihat ada satu motor lagi yang mendampingin motor oppa ku. Dalam hati ku terbersit rasa males pulang, gara-gara bête sama oppa ku. Tapi yah mau gimana lagi, pasrah aja. Lalu ku buka pintu rumah ku.
“ aku pulang” kata ku
“kau sudah pulang jae” sahut oppa key dengan diiringi ciuman yang didaratkan di dahi ku. Tak peduli ada tamu namja atau pun yoeja, oppa akan selalu mendaratkan sebuah ciuman didahi ku, saat aku pulang.
“ne,, oppa” sahut ku lembut.
“mandilah, habis itu bantu oppa masak ya?” Tanya oppa key
“ne, oppa. Aku akan mandi secepat mungkin” jawabku
Aku pun segera pergi meninggalkan oppa, dan temannya  (mungkin?). masuklah aku kekamar dan segeralah kuambil pakaian ku dan mandi.



^key pov^
“mianhae jinki, aku jadi lupa kalau ada kau disini. Karena dongsaengku.hehehe “ canda ku
“hahaha, tak apa-apa namanya juga dongsaeng-oppa, gak masalah lah” jawab jinki senyum
“yak ayo kita lanjutin belajarnya, jadi bagaimana dengan materi yang ini?” Tanya  ku
“mwo? Kau tak paham?” Tanya jinki
“ne, hehehehe maafkan aku, saat membahas materi ini, aku sedang menemani adik ku dirumah sakit.”jawab ku agak lirih mengingat kejadian itu.
“mian key, aku tak bermaksud” sahut jinki dengan nada bersalah
“ne,ne tak  apa aku mengerti” jawab ku lembut
    Lalu kami belajar bersama, karena sahabat ku yang satu ini pintarnya bukan maen, jadi aku meminta dia mengajarkan ku, sekalian kenalin ke dongsaeng ku, siapa tau berjodoh. Hahaha (gaje ya?)
“oppa aku sudah siap, ayo masak nanti keburu malam”teriak jae mengingatkan
“jae, bisakah kau tak berteriak, aku masih ada tamu” sahut ku
“oopps, mianhae oppa. Aku tak tahu? ” jawab jae malu
“ ya sudah tunggu aku didapur!” perintah ku
“aye,aye sir” sahut jae dan menuju dapur
“mian jinki, aku harus memasak bersama jae, kau mau tunggu kan? Sekalian makan malam bersama” pinta ku
“tentu saja, tak masalah kok bagiku” sahut jinki sambil tersenyum simpul
“aahh, gomawo jinki-ah” kata ku senang, dan meninggalkannya menuju dapur.

                                #####
“jae? Kau sudah mulai?” Tanya ku
“tentu oppa, aku tak mau kau repot, dan temanmu menunggu terlalu lama” jawab jae
“oh, jae kau sangat pengertian” kata ku memeluknya
    Kami berdua memulai memasak makanan, dengan perasaan gembira. Hingga tiba-tiba aku melupakan sesuatu. Dan ternyata aku lupa memberi air lagi kepada jinki, karena minum yang kuberikan tadi sudah habis. Saat aku ingin melakukanya jae menghadangku, dan bilang kau ia saja yang, memberikannya.
^end pov^

^jae pov^
“ sudahlah oppa, kau lanjutkan saja masaknya biar aku yang kesana” kata ku
“ eh tapi…” jawab oppa key bingung
“sudahlah oppa, aku bisa kok” jawabku meyakinkan. Dan aku pun langsung melesat pergi keruang tamu.
   Tapi apa daya, aku kaget melihat teman oppa yang datang, aku hanya terdiam kaku di posisi ku, karena kaget. Aku tak yakin kalau teman oppa itu adalah, jinki oppa. Lalu teman oppa, melihat ku. Dan sama terkejutnya dia dengan ku.
“KAU?!” jawab kami berbarengan
“kau? Jae?” Tanya namja itu
“ne, ji..jin..jinki oppa?” Tanya ku
“ne, kau adiknya key?”Tanya jinki oppa. Lagi
“ eemm, iya. Jinki oppa teman oppa?” Tanya ku
   Akhirnya kami malah saling Tanya-tanya, hingga key oppa datang dan meberhentikan pertanyaan kami berdua yang tidak jelas.
“kalian berdua kenapa sih?” Tanya key oppa
“kami tidak kenapa-kenapa kok oppa”jawab ku ragu.
“ ya sudah, kalau gitu ayo kita makan.” Ajak key oppa
“eh, aku tidak usah, lebih baik aku pulang saja” kata jinki oppa


“ehk, enak saja aku sudah masak jadi kau harus ikut makan!” ajak key oppa agak maksa
“ayolah oppa, ikut aja. Key oppa kalau udah masak buat orang, terus orangnya nolak, dia bakalan ngamuk loh, jadi ayo makanlah” ajak ku penuh senyum
“emm, baik lah.”kata jinki oppa pasrah
^end pov^

^ jinki pov^
“gimana enak gak?” Tanya jae
“emm, enak banget. Ternyata gak diraguin lagi kau pintar masak, key” Sahut ku
“hehehe”  kata key tersipu
“hahahaha, muka oppa merah. Hahahaha kayak tomat” tawa jae
“haha, hyung mu ini hebat banget masaknya, gak diraguin lagi. Apa lagi kalau udah pelajaran pkk” kata ku
Bluss, muka key memerah, gak tahan di puji. Hahaha *author lebay ya?
“hah? Emang iya?” Tanya jae
“iya kalau udah pelajaran pkk nilai key tuh selalu paling tinggi, semua cewe di kelas iri plus kagum sama kehebatan key.” Kata ku
“wah ternyata oppa ku itu, bener-bener gak diraguin lagi. Hahaha oppa ku memang hebat” kata jae, bangga
   Muka key, makin lama makin memerah. Karena pujian dari dongsaeng dan temanya itu, yang makin lama makin mengila. Karenya mereka berdua makin tertawa lebar dengan jawah key yang makin merah.
^end pov^

^key pov^
  “sialan sekali mereka berdua, memuji ku tapi membuat ku makin malu bukan main.” Batinku
“nah biar aku yang cuci piring”kata jinki. Membuyarkan lamunan ku
“hah?! Jangan  biar aku aja.” Kata ku
“eh tidak bisa begitu, kan aku sudah numpang makan disini”jelas jinki
“eh tapi..”jawab ku
“sudah-sudah dari pada berdebat terus lebih baik ambil jalan tengah. Key oppa beres-beres meja, aku sama jinki oppa cuci piring sama beresin dapur.” Usul jae
“nah itu lebih baik. Gimana key?” Tanya jinki
“ emm, ya udah okeh..” jawab ku
   Akhirnya kami bekerja sesuai apa yang tadi di bilang sama jae
^end pov^

^jinki pov^
     Akhir aku dan jae bekerja berdua, kami berdua bekerja sambil ketawa-ketawa gaje gitu deh… tapi tanpa sadar aku jadi terus memperhatikannya, jawahnya, pipinya, bibirnya, ahk pokoknya semua yang ada di dirinya deh..
  “ oppa? Kenapa kau? Kok dari tadi diam?” Tanya jae
   Muka kami saling berhadapan. Muka ku dan jae tak terlalu jauh, hanya ada jarak antara pundak ku dan pundak jae. Aku terus menatapnya jae pun begitu, mungkin Karen bingung dengan kelakuan ku ini. Aku terus menatap setiap detail wajahnya, ternyata jae begitu manis dan cantik, perlahan aku jadi tertarik dengan nya.
“oppa? Kau kenapa?” Tanya jae lagi dengan sedikit mengguncangkan badan ku, yang membuat kusadar dari lamunan ku itu.
“aahh, mian. Tadi aku melamun” sahut ku yang baru saja melamunkannya
“oh, melamun kan apa? Tapi tak baik loh oppa kalau melamun terus” kata jae penuh senyum
  Aku pun terpana melihat senyumnya. “ ah, itu rahasia. Emm terimakasih ya sarannya” kata ku membalas senyumnya
^end pov^

^jae pov^
 Akhirnya pekerjaan kami selesai, setelah itu kami beristirahat  sejenak dan tak berapa lama jinki oppa berpamitan kepada kami untuk pulang, karena hari sudah malam.
“baiklah kalau gitu, aku pulang dulu ya” kata jinki oppa
“ne, terimakasih ya atas pelajaranya” sahut key oppa
“hehe,sama-sama dan terimakasih atas makan malam nya. Sungguh enak” kata jimki oppa
“ya, hehehe” kata key oppa
“ emm jinki oppa..” kata ku yang akhirnya bicara
“ah, ada apa jae” Tanya jinki oppa
“tidak, aku hanya ingin mengatakan terimakasih sudah mengajarkan oppa ku, dan sudah makan malam dirumah kami”jawab ku di iringi senyum
“ohh, itu tak masalah” jawab jinki oppa mengelus rambut ku
   Lalu jinki oppa bepamitan dengan key oppa, dengan jabatan tangan khas mereka. Dan tak lupa jinki oppa juga mengelus kepala ku. Saat aku mendapatkan tangannya berada di atas kepalaku membuat ku jadi terpaku, aku merasakan kelembutan tangannya. Saat dia mengelus kepala ku, aku jadi malu untuk menatapnnya. Sekalinya aku menatapnya dia mengeluarkan senyumnya yang amat manis. Jelas membuat pipi ku merona, tapi untung saj bisa ku tahan. Aku dan key oppa melambaikan tanganya kepada jinki oppa. Aku melihatnya beblalu dengan motornya, aku terus meihat punggungnya yang gagah pergi menjauh dari rumah kami.
“nah ayo masuk” ajak keyn oppa yang membuyarkan lamunan ku
“ah, ne oppa” kata ku.
^end pov^
^key pov^
  *didalam rumah*
“jae?” Tanya ku
“ emm, mwo oppa?” balas jae yang terus menatap tv
“ em,..” kata ku terputus
“ada apaan sih oppa? Penasaran nih jadinya” kata jae
“emm, tidak itu hanya pertanyaan konyol, gak usah dibahas” kata ku
“iihh, oppa seberapa konyol pertanyaan yang kau lontarkan pasti ku dengar, walau kadang tak akan ku jawab” kata nya meyakinkan
“em, kau menyukai jinki ya?” kata ku
^ end pov^
^jae pov^
“Em, kau menyukai jinki ya” Tanya key oppa
  Bluss, pertanyaan itu sontak membuat pipi ku merah merona. aku berusaha menahan nya tetapi tak bisa, akibat tatapan puppy eyes nya oppa ku yang satu itu.
“emm, tak aku tak menyukainya, bertemu aja baru hari ini, oppa jangan mengada-ngada ya” kata ku
“ah, kau tak bisa membohongi oppa mu yang satu ini, buktinya mukamu sudah memerah kayak tomat gitu.” Katanya
  Aku benci mengakuinya tapi benar apa yang oppa ku bilang, muka ku sudah memerah kayak tomat sudah bener-bener mateng. Aku jagi salting sendiri, mau gitu salah, mau gini salah.. aahhhk serba salah L gerutu  ku. Dan akhirnya aku memutuskan kabur ke kamar ku. Melihat kelakuan ku key oppa, malah tertawa-tawa. Menandakan dia tau aku meyukainya.
*dikamar*
“aaaaaaaaaaahhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh” teriak ku sekencang-kencangnya sambil di tutupi bantal.
  Aku tak tau apa kata oppa dan tetangga ku yang mendengar teriakan ku (mungkin). Aku tak peduli, yang ku pikirkan sekarang hanyalah berteriak sekencang mungkin untuk melepas kebingungan ku yang sudah diambang batas ini.

  Cit,cit,cit,cit



‘huaam” aku meguap selebar-lebar mungkin saking ngantuknya gara-gara kemaren malem, kurang tidur. Ya ampuuun, mikirin jinki oppa ampe segininya ya? -________- setelah duduk-duduk sebentar untuk mengumpulkan nyawa ku, aku pun beranjak dari tempat tidur dan melihat kalender. Hemm, ternyata sudah tanggal 14 februari, yang berarti valentein, dan berarti rumah kami akan penuh coklat, dan berat badan ku dan oppa akan bertambah 5 hingga 10 kilo.mau tau kenapa?.

 “oppa anyyeong” sapa ku yang baru selesai mandi
“ah, jae anyyeong” sahut key oppa
“hari ini masak apa, mau aku bantu?” tawar ku
“ah, hari ini kita makan sayur aja yang banyak.Biar berat badan kita turun. Dan gak usah pake daging ya?” kata key oppa
“ne oppa, hari ini kita banyakin makan sayur yang pahit dan banyak ya. Biar berat kita turun” sahut ku
“ oh ya jae, bisa bantu oppa gak?” Tanya key oppa
“ne oppa, ada apa?” Tanya ku
“tolong cariin tas besar oppa dong, mau dibawa kesekolah. Sama tolong siapin piring buat makan” pinta key oppa
“ah, gampang oppa. Oh ya tas besarnya yang mana? Warna apa?” Tanya ku
“emm, yang ada renda pink nya, yang warna crem.” Jawab key oppa
“oh, oke. Wait a minute please” kata ku, dan langsung pergi menuju kamar ku menggambil tas itu, setelah ketumu aku turun dan membawanya.
“oppa, yang inikah?” Tanya ku
“ah iya benar, tolong taruh didalam tas oppa ya?” pinta key oppa
“ne oppa” kata ku
+++++++++++++

“oppa” kata ku sambil mengunyah sayuran yang pahit itu.
“eemm, ada apa jae?” Tanya oppa ku
“oppa hari ini gak pake sweeter pink?” Tanya ku lagi
“ohh, pake dong” sahut key oppa dengan senyum lady nya
“aishh oppa, jangan kau keluarkan senyum lady mu itu” kata ku
“oh, maaf kelepasan”kata key oppa
“uhh, dasar” kata ku sambil mengembungkan pipi
“ne,ne.. sudahlah. Cepat lah sebentar lagi kita berangkat” tegas key oppa
“oke” sahut ku
     Aku dan oppa segera menyelesaikan makan kami. Dan beres-beres, lalu berangkat sekolah. Aku duduk di belakang oppa ku, sambil memeluk pinggangnya yang mungil (untuk ukuran cowo) tapi sangat kekar. Oppa ku melajukan sepedah motornya dengan kencang tetapi sangat hati-hati.
#sekolah#
   Saat sampai di sekolah key oppa memarkir motornya, dan membuka helemnya. Kareana rambutnya berantakan key oppa menyibaknya dengan menggerakkan kepalanya. Dan all hasil membuat semua yeoja yang melihatnya langsung histeris melihat kelakuan cool oppa ku yang satu ini.ah inilah rutinitas kupingku pagi hari, sudah dibuat  pengang oleh kelakuan oppa ku, akibat rambutnya yang berantakan akibat helem. -__________-
  Saat kami berjalan di koridor kelas semua yeoja berbaris mengelilingin kanan dan kiri kami. Ahhh, itu sudah menjadi hal biasa buat ku dan oppa setiap tanggal 14 februari. Setiap kami lewat,pasti ada yeoja yang selalu memberikan key oppa pita warna-warni. Aishh pita-pita itu sudah memenuhi laci pernak-pernik di rumah ku.
Teng,teng teng
  Bel istirahat berbunyi, aku,chiyo,haneul dan park segera berlari menuju kelas oppa ku, dan untungnya kami tak terlambat. Yeoja-yeoja itu belum berkumpul semua. Kami pun sudah menyiapkan posisi masing-masing. Aku sudah bediri di sebelah oppa ku, sementara park dan chiyo menertibkan barisan. Lalu haneul? Tentu saja dia ikut baris. Karena dia adalah salah satu fans oppa ku.

“yak, harap semua sumbae, dan hoobaesekalian berbaris yang rapih, jangan ada yang ricuh” komando park
“sunbae, tolong geser sedikit ke kanan, agak merapat dengan yang lain” perintah chiyo
    Setelah barisan rapih, barulah para yeoja-yeoja itu mendatangi oppa ku. satu persatu yeoja-yeoja itu memberikan coklat atau surat yang mereka buat. Sementara aku mencatat berapa banyak coklat yang oppa ku dapat, dan merapikannya. Kulihat reaksi yeoja-yeoja itu saat gilirannya maju, mereka akan salah tingkah, atau pun berteriak gak jelas (akibat senyum yang di lemparkan  oppa kepada yeoja itu). Kuping ku pengang bukan main, dan untungnya aku sudah kedokter telinga untuk meminta obat penghilang pengang, saking seringnya aku mendengar teriakan para yeoja itu.
   Setelah 1.1/2 jam kami habis kan untuk mengurus para fans-fans oppa ku yang sudah sangat fanatic itu -____________-v. aku,park dan chiyo sudah kelelahan akibat tadi. Tapi untungnya ada hanuel yang gak ikut jadi petugas, jadi kami bisa tenang tidak kelaparan, karena hanuel akan membawakan makanan untuk kami.
Ting,teng,tong
“ hiyaaaaaaaaaa, akhirnya bel juga. Capek banget ngedengerin penjelasan leeteuk songssenim. Udah kadang gak jelas ngejelasin apa, pelajarannya fisika pula” gerutu park
“bener banget tuh, mendingan ngedengerin donghae songsaenim deh” kata haneul
“ah itu sih mau nya kamu aja” kata park sambil noyor kepala haneul
“biarin aja, dari pada kamu pengennya pelajaran olahraga mulu, biar ketemu enyuk songsaenim” kata haneul gak mau kalah. Akhirnya mereka adu mulut.
“eh sudah-sudah, jangan perang terus, kan udah waktu nya pulang, harusnya hepi dong” kata chiyo melerai
“tapi kan yang mancing-mancing aku itu park” kata hanuel membela diri
“MWOO?! Aku yang mancing? Gak salah? Bukannya kamu?” balas park
“ih, sudah lah ayo pulang” kata chiyo yang merasa gak didengarkan dari tadi.
    BRAAAAK. Aku pun menjatuhkan ke tiga buku ku dengan mulus tepat di atas meja, yang sontak membuat park, dan hanuel, Berhenti adu mulut. Dan chiyo hanya terdiam, akibat ulah ku.
“sudahlah berhenti, ayo pulang. Kajja” kata ku yang gak mau pusing
   Mereka bertiga pun mengikuti ku dari belakan, karena masih shouck + takut, dengan ulah ku. yang males mendengar perdebatan. Saat sampai di depan gerbang ku lihat oppa ku sudah mediri gagah dengan motornya. Didepan gerbang kami berpisah.
“oppa” sapa ku penuh senyum
“hai jae, kajja” kata key oppa memberikan helm.
    Sebelum aku naik motor, aku memeriksa isi tas ku, dan MWOO hape ku tak ada. Srek,srek,srek,srek ku cari dari sudut hingga sudt tak ketemu.
“wae?” Tanya key oppa
“ah, hape ku tak ada sepertinya ketinggalan di loker, aku ambil dulu. Oh ya oppa gak usah menunggu ku, biar aku pulang naik bis aja” kata ku
“heh? Benarkah? Tidak oppa tunggu saja” kata key oppa
“ ah, jangan oppa. Sudah pulang sana biar cepat istirahat” kata ku
“tapi…..” kata key oppa, belom sempat key oppa menyelesaikan perkataannya aku sudah mengeluarkan puppy eyes ku, dan sontak membuat oppa ku lemas dan setuju.
“baiklah aku kalah, ya sudah hati-hati ya jae”peringat ke oppa
“hyaaa, gomawo oppa” kata ku sambil menyunggingkan senyum lebar dan segera pergi menuju kelas.
^end pov^
^jinki pov^
   Akhirnya tugas ku selesai juga, rasanya pegal sekali. Kupercepat langkah ku, supaya bisa sampai kelas lebih cepat. Saat aku dating kulihat kelas sudah sepi hanya meninggalkan tas ku. segera ku ambil tas ku dan bergegas pulang. Saat aku berjalan melewati kelas jae, kulihat ada seorang yeoja sedang mencari sesuatu. Karena penasaran ku dekati dia, dan aku pun menepuk pundaknya.



“hei? Jae?” sapa ku ragu
  Yeoja itu membalikkan badan dan menyunggingkan senyum kepada ku. aku pun membalasnya.
“eh oppa, sedang apa disini” Tanya nya
“justru aku yang Tanya, kau sedang apa?” Tanya ku balik
“akh, tadi saat aku mau pulang aku meninggalkan hape ku, jadi aku kembali lagi. Tapi…” katanya terputus
“tapi kenapa?” Tanya ku penasaran
“tapi….. saat ku cari-cari tidak ada” kata jae, sedikit sedih
“benarkah? Coba kau ingat-ingat terakhir kali dimana kau menyimpannya?” kata ku
“terakhir ku taru di loker” kata jae
“loker? Lokerkan banyak. Loker mana?” kata ku
“loker….. loker mana ya?” katanya kebingungan
“oh ya, ngomong-ngomong ciri-ciri hape mu seperti apa?” Tanya ku
“hape flip, warna putih, dan dicasing samping kanan hape ku ada setiker bunga sakura berwarna cream” jelas jae
‘Hah? Kok sama ya dengan hape yang ku temukan di loker perpustakaan?!’ batin ku
“oppa?” Tanya jae, yang membuyarkan lamunan ku
“ah, mian. Tadi aku menemukan hape yang tertinggal di loker perpustakaan, dan apa ini milik mu?” Tanya ku sambil memperlihatkan benda tersebut
“ benar oppa, ini hape ku gomawo” kata jae senang, dan tiba-tiba dia memeluk ku saking senangnya, dan tak di sangkan tangan ku membalas pelukannya.

End


Hahaahaha, maaf yah kalau gaje... aku juga bingung kenapa, sebenernya ini udah lama tapi aku lupa publish, dan lupa alurnya dari pada maksa mending aku bikin ending aja. hehehe gomawo ^^



Comments

Popular Posts