WEISSEM UND BRAUNEM ZUCKER
-Na Jaemin (NCT)
- Ayumi Kazaki
-NCT member
Genre: Fluff, and Family life
Type of story : Twoshoot
Pagi hari yang cerah, matahari sudah mulai memberikan kehangatan untuk siapa saja yang ingin memulai harinya. Begitu pula dengan seorang gadis yang tengah bersiap-siap untuk pergi bekerja. Terlihat gadis itu- Ayumi. Ayumi gadis itu telah rapi dengan tas dan sepatunya, dengan tangan yang memainkan kunci ditangan kirinya dan setumpuk kertas warna-warni ditangan kanannya.
" Pagi touchan" sapa Ayumi riang melihat sang ayah sibuk dengan bunga-bunga kecil dihalaman depan rumah mereka.
" pagi sayang" jawab sang ayah tanpa mengalihkan pandangannya pada bunga-bunga tersebut
Ayumi berjalan menuju mobilnya, memasukkan kertas-kertas tadi kekursi belakang dan segera mendudukkan dirinya dikuris kemudi. tetapi saat ia ingin menyalakan mesin, terlihat Bar berwarna merah yang tipis mewarnai tangki besin mobil tersebut. Langsung saja keluar mobil dan menghampiri sang ayah.
" TOUCCHHAANNNN... kenapa bensin mobilku bisa habis??! padahal kemarin masih penuh" ujar ayumi sambil cemberut
sang ayah langsung mengalihkan pandangannya kepada sang anak. " ah iya touchan lupa memberitahu mu kalau bensimu habis. touchan lupa mengisinya. touchan baru sadar saat sampai rumah" ujar sang ayah dengan santainya
" ish touchan!" ujar Ayumi sambil memanyunkan bibirnya
" gunakanlah vespa, kau kan bisa mengendarainya kalau malas menggunakan kendaraan umum. nanti siang ayah akan mengisikan bensin mobilmu" ujar sang ayah kembali
" vespanya mau digunakan kaachan untuk bertemu bibi Liu. ish hari ini kan bawaan ku banyak. nanti kertas itu rusak karena tertekan orang-orang yang menaiki bus" keluh ayumi. sebenarnya ayumi bisa saja menggunakan taxi, tetapi ia sedang menabung untuk merenovasi toko miliknya, sehingga ia tidak ingin membuang-buang uang yang dimilikinya dan menaiki kendaraan umum bukanlah sebuah masalah baginya, hanya saja hari ini ia membawa kertas-kertas untuk bungkus hadiah, kalau menggunakan kendaraan umum pasti lecek karena terdempet dengan orang-orang. mengingat hari ini masihlah hari kerja.
Ayumi juga tidak mungkin menggunakan mobil ayahnya, ia hampir saja menabrak orang dan tiang ketika dengan terpaksa menggunakan mobil sang ayah. ia terbiasa menggunakan mobil kecil, sehingga ketika menggunakan mobil yang berukuran besar ia menjadi gugup dan tidak mungkin ia menggunakan motor sport sang adik, kaki pendeknya menyulitkan ia menggunakan kendaraan tinggi itu.
" ya sudah sana ikut jaemin saja" ujar sang ayah ditengah-tengah keterdiaman ayumi memikirkan nasibnya
" Eh?! jaemin?" ujar ayumi bigung. pasalnya untuk apa ayahnya menyuruh tetangganya mengantar dirinya padahal tetangganya itu tidak tau masih dirumah apa tidak.
"iya jaemin.. JAEMIN..! kemarilah nak" ujar sang ayah memanggil jaemin yang kebetulan sedang mengeluarkan motor vespanya
Jaemin datang dengan vespa tepat didepan rumah Ayumi. " selamat pagi paman, ada apa?" sapa jaemin ramah
" kau akan pergi kemana jaemin? bisakah ayumi menumpang smapai tempat kerjanya? aku lupa mengisi bensi mobil miliknya" ucap sang ayah dengan santai
" touchan! astaga.. tidak jaemin tidak... jangan dengarkan touchan, aku pergi dengan kendaraan umum saja" ujar Ayumi cepat
" katanya kalau menggunakan kendaraan umum, kertas yang kau bawa akan terlipat. sudah ikut jaemin saja. kau tidak keberatan kan jaemin?" tanya sang ayah
" tentu tidak paman, kebetulan aku ingin pergi ketoko sepedah tidak jauh dari toko ayumi" jawab jaemin dengan senyum lima jari miliknya
" tuh dengar, jaemin pergi kearah yang sama dengan mu" ucap sang ayah santai
" ish touchan, jangan suka menyusahkan orang dipagi. sudah tidak apa jaemin aku akan pergi dengan kendaraan umum saja" ucap ayumi masih kerasa kepala
" tidak masalah Mi-chan, lagi pula kita pergi kearah yang sama kok. tunggu sebentar aku akan mengambil helm dirumah" ujar jaemin langsung meninggalkan temppat dan pergi mengambil helm dirumahnya
" ta... aish.. ia sama saja seperti touchan menyebalkan" ujar ayumi sambil berjalan kearah mobil untuk mengambil barang miliknya dan menyerhkan kunci mobil pada sang ayah
" ini kuncinya, awas saja touchan sampai lupa mengisi bensin ku, akan kuadukan touchan pada kaachan" ancam ayumi. dasar anak tukang adu benar-benar ayumi ini
" yaa adukan saja aku pada kaachan. dasar anak tukang adu satu ini" ucap sang ayah tak erpengaruh, malah sang ayah mengusak rambut ayumi dan mencubit pipinya pelan
" touchan! rambutku berantakkan ish menyebalkan" ujar ayumi sambil mengerucutkan bibirnya
tak lama jaemin pun datang dengan helm ditanganya, ia segera memberikan helm tersebut kepada ayumi.
" ayo kita pergi, kau akan terlambat" ujar jaemin, memakai helm dan menaiki motornya
ayumi segera menggunakan helmnya dan bergegas menduduki dirinya dikursi penumpang. Jaemin dan ayumi berpamitan dengan sang ayah dan pergi menuju tujuan mereka.
End POV
Jaemin POV
Diperjalanan kami menuju tempat tujuan masih sama seperti waktu itu, hanya keheningan yang menemani kami. tidak hening sih sebenarnya, karena suara lalulalang kendaraan yang lewat di samping kami, menemani perjalanan ini.
20menit kemudia kami sampai di depan toko ayumi, ia segera turun dan melepaskan helm sambil mengucapkan terimakasih
"terimakasih jaemin sudah repot-repot mengantarkan aku" ucap ayumi
" tidak masalah, lagi pula toko sepedahnya tidak jauh dari sini kok" jawab ku
" harusnya kau tak perlu mengiyakan permintaan touchan" ujar ayumi masih tidak enak
" tidak msalah Mi-chan, toh jalan yang dituju sama kok" ucap ku sambil tersenyum " oh iya, apakah nanti sore jadi pergi?" lanjutku memastikan
" tentu, aku tidak mungkin membatalkan janji" ucap ayumi penuh senyum
" kalau begitu, nanti sore aku akan menjemput mu disini" ujar ku
"eh? apa tidak merepotkan mu jaemin? aku akan menunggu difestival saja" tanya ayumi merasa tidak enak
" berhentilah merasa tidak enak Mi-chan, aku yang mengajak mu pergi ke festival jadi aku tak masalah menjemput mu" kata ku
" baiklah.. kalau begitu kau bisa menjemput ku pukul 4 sore" jawab ayumi
" baiklah, aku akan menjemput mu jam 4 sore. sampai nanti" ujar ku tersennyum sambil mengacak rambutnya
tanpa menunggu balasan darinya, aku segera melajjukan motor ku menuju toko sepedah milik teman ku. bisa-bisa jeno mengomel karena aku belum sampai.
-di Toko Sepedah-
Sesampainya di toko sepedah milik Jeno, aku segera memarkirkan vespa ku dan berbegas memasuki toko miliknya. saat ku membuka pintu toko kulihat Jeno sudah menatapku dengan tajam karena keterlambatan ku. oh ayolah hanya terlambat 5 menit dan dia sudah memelototiku speerti itu.
" selamat pagi jeno leeehh" ujar ku tanpa dosa sambil memakan cemilan (permen gula yang dibeli tenpo hari) yang kubawa dikantong jaketku
" kau (tunjuk jeno) terlambat 5 menit" ujarnya sambil menatapku
" oh ayolah jeno, aku hanya terlambat 5menit, kenapa kau seolah-olah aku terlambbat hingga 1 jam" ujar ku santai sambil tetap memakan cemilan ku
" kau bilang, ingin datang lebih cepat dan membuka toko. karena kau terlambat aku harus masuk menggunakan jendela, untung saja orang-orang tidak meneriakiku pencuri" ujar jeno sengit
" yah! kenapa kau menyalahkan aku? siapa suruh kau kemarin meninggalkan kunci toko mu dengan ceroboh dirumah ku." sungutku tidak terima dan langsung menghabiskan 1 tube kecil permen gula milik kku
"ya! NA JAEMIN! sudah ku bilang untuk mengurangi gula" ujar seseorang dari balik ruangan kasir
" oh ayolah junnie~ kau tau aku tak bisa berpisah dengan gula" ujar ku sedikit merengek
"baiklah, aku tidak akan menerima mu nanti saat dirimu sakit akibat terlalu banyak mengkonsumsi gula dan apa-apaan panggilan itu, sudah ku bilang panggil aku renjun" ujar renjun sewot
"aku bisa pergi ke klinik lain apabila kau menolakku, tidak panggilan junnie sangat pas dengan mu. dan kau curang membiarkan jeno memanggilmu injunie sedangkan aku tidak boleh dasar lovebird" ujar ku
"apa kau bilang? love bird?!" kata renjun yang sudah mulai kesal
"sudah-sudah injunie~ gula dan jaemin di pagi hari memang sesuatu yang harus dimaklumi" uajr jeno sambil menahan tangan renjun yang siap memukul ku " dan satu lagi kami bukan love bird" lanjut jeno
"bukan love bird? cih~ membual saja kalian. mana ada dokter yang harusnya bekerja diklinik malah berakhir di sebuah toko sepedah pada pagi hari dan ini bukan hari liburnya. kalau bukan love bird apa? perangko dan surat?" ujar ku dengan sengaja memancing amarah renjun. oh ayolah renjun yang marah dipagi hari adalah hal yang menyenangkan. apalagi ada pawang yang setia meredakan emosi renjun.
Ya, tidak banyak yang tau kedekatan dua manusia ini, hanya beberapa orang terdekatnya saja yang mengetahui kedekatan spesial mereka. Tidak-tidak mereka bukanlah sepasang kekasih, mungkin lebih tepatnya belum. Jeno yang lamban dan renjun yang terlalu cuek atau lebih tepatnya pura-pura tidak peduli, membuat hubungan kedua manusia ini lumayan rumit. Untuk itu aku dan salah satu teman kami haechan, selalu memanas-manasi mereka agar cepat meresmikan hubungan mereka.
" Na jaemin kau minta mati ya? punya berapa nyawa kau menantang ku ? ku beri racun baru tau rasa" ujar renjun mulai mengamuk, tetapi ditahan oleh jeno. anak itu sudah nyaris memeluk renjun untuk meredam amarah renjun
"nyawaku hanya satu asal kau tau. lagi pula kau tak akan tega meracuni teman tampan mu ini. nanti kau, jeno dan haechan akan kesepian. Ah dan ini kunci toko mu, aku tidak mau lagi kau suruh mengantarkan kunci karena keteledoran mu sendiri" jawab ku sambil menaruh kunci di meja
" dah aku pulang dulu. jangan lupa traktiran kopi mu jeno" ujar ku berjalan menuju pintu keluar
" kau ingin pergi kemana?" ujar jeno
"tentu saja pulang, kau pikir aku pengangguran yang bisa berkeliaran dipagi hari?" jawab ku
" aish ya sudah sana pulang tuan Na yang sibuk. minggu pagi kopi mu akan datang tepat berada diatas meja belajarmu dan terimakasih atas kuncinya" ujar jeno sambil melambaikan tangannya kepada ku
" baiklah. selamat bersenang-senang lovebird" ujar ku sambil berlalu sebelum renjun melempari ku dengan sepatunya.
End POV
Ayumi POV
Setelah keperggian jaemin, aku segera memasuki toko. didalam sudah ada minjae yang sedang menikmati susu paginya sambil mengecek barang. tumben sekali anak itu datang lebih pagi dariku. gumam ku saat melihat ia sudah tiba duluan di toko.
" Pagi minjae, tumben sekali kau sudah sampai" ujar ku
" pagi noona" jawab minjae sambil meminum susunya dan disambut delikan olehku. dasar anak ini, senang sekali memanggilku noona, ia bilang terdengar lebih keren ketimbang unnie yang menurut minjae terlalu imut untuk diucapkan olehnya. maklum minjae sedikit ah mungkin sangat tomboy, liat saja pakaiannya selalu menggunakan pakaian laki-laki dan ia pernah berharap dilahirkan sebagai lelaki.
" hey kang minjae, kau belum menjawab pertanyaan ku, kenapa kau sudah datang lebih cepat?" tanya ku penuh selidik. pasalnya anak itu pernah datang lebih cepat dari ku ternyata ia menginap disini karena kabur dari rumah. sebenarnya tidak masalah kalau ia menginap disini karena aku menyediakan ruang istrirahat di lantai dua. tetapi beberapa bulan belakangan ini, banyak terjadi pencurian sehingga membuat ku khawatir akan keselamatannya.
" tenang noona, aku datang lebih pagi karena aku menginap dirrumah teman ku yang tak jauh dari sini" ujar minjae menjawab segala kecurigaan ku
"syukurlah, setidaknya bilang pada ku apabila kau ingin menginap disini" ucap ku lagi
" baiklah noona ku yang cerewet. oh iya, tadi siapa yang mengantar mu noona? apakah suami mu?" tanya minjae jahil
" yak! kau gila?! sejak kapan aku sudah menikah? kenapa otakmu ini berfikirr terlalu jauh sih" ujar ku sebal
"habis aku tidak pernah melihat mu diantar pria lain selain mr.kazaki atau hitomi. Dan beberapa hari bulan ini, mr. kazaki mengeluh ingin segera punya menantu dan bulan kemarin kau tidak bekerja selama seminggu. ku pikir kau menikah" ujar Minjae tidak berdosa
" anak ini.. jangan terlalu banyak bermain dengan hanbyul otak mu ikut geser karena terlalu banyak bermain dengannya" ujar ku mengingatkannya untuk tidak sering bermain dengan hanbyul teman minjae yang sungguh ajaib itu.
" oh iya noona, bunga krisan kuning yang kita pesan ternyata kurang, dan aku sudah menghubungi pihak sana mereka bilang akan mengantarkan sisanya tapi sore" jelas Minjae
"ya sudah gunakan bunga krisan putih milik kita yang berada diatas, kau ambil 10 batang dan aku akan membereskan ini dan membuat rangkaian baru" ujar ku sambil menata kertas yang kubawa tadi
" baik noona" kata minjae sambil menghabis kan susunya
" jangan terburu-buru minjae, santai saja. ahh iya papan tanda biarkan bertulisan tutup saja. kita akan buka setelah makan siang. aku sudah menempelkan kertas pengumuman dipintu" jelas ku kepada minjae "dan apabila kau mencari ku aku ada diruang kelas, aku akan mengerjakan disana saja" sambungku
"baik noona" kata Minjae melangkahkan kakinya menuju kebun mini milik kami. ya walau toko ku masih menggunakan penyuplai untuk bunga, tapi aku berusaha menanam beberapa jenis bunga di taman lantai 2, untuk menghindari kejadian seperti ini. dan hitung-hitung mencari tambahan hehehe
diruang kelas aku mulai meronbak lagi tatanan bunga yang sudah ku buat, karena kami harus menambahkan bunga krisan putih pengganti bunga krisan kuning yang kurang. ya hari ini kami mendapat pesanan lumayan banyak, walau toko bunga ku tidak besar tetapi permintaan untuk toko kami lumayan besar dan terkadang aku juga membuka kelas merangkai bunga. sambil mendengarkan lagu NCT 127, aku mulai larut dengan pekerjaan ku.
End POV
Jaemin POV
Sepulangnya aku dari toko jeno, aku segera pergi mandi. ya saat aku pergi ke toko jeno, diriku belum mandi hanya sikat gigi, cuci muka dan memakai parfum yang sedikit berlebihan. ngomong-ngomong soal mandi, aku jadi merasa bersalah kepada ayumi karena tidak mandi saat mengantarnya. tak masalah lah, aku tetap tampan walau tak mandi juga. hahaha
Seelsai dari acara mandi singkat ku, aku segera memulai pekerjaan mengedit foto yang semalam belum selesai ku kerjakan. kalau kalian bertanya apakah pekerjaan ku, ya aku seorang photografer freelance, pekerjaan ini ku lakukan hanya semata-mata hobi. oh ayolah terjebak selama delapan jam dengan komputer dengan tulisan semua dan berkas-berkas membuatku sakit kepala. walau suatu hari nanti itu akan menjadi pekerjaan tetap ku. memang saat ini, aku membantu appa sesekali dengan perusahaannya sebelum pekerjaan itu diseerahkan sepenuhnya kepada ku. untuk itu aku mengambil kesempatan mengambil pekerjaan freelance ini sebelum diriku terkubur dalam kertas-kertas perusahaan itu.
Disisi meja kerja ku, sudah terdapat amunisi untuk menjaga kewarasan ku dalam bekerja. ya apalagi kalau bukan gula. kalian pasti ingat gula yang kemarin ada dalam ddaftar belanjaan milik ayumi, gula itulah yang menjadi cemilan ku disaat bosan atau sedang bekerja seperti ini. karena ketertarikan berlebihan ku kepada si manis ini membuat renjun menjadi sangat cerewet akan kesehatan ku, ya faktor pekerjaannya sebagai dokter yang membuatnya seperti itu.
saat sedang serius dengan pekerjaan ku, tiba-tiba handphone kku bergetar, ku lihat siapa penelepon itu dan ternyata salah satu sahabatku.
" hallo haechanie~" jawab ku dengan sok manis
" berhenti membuat suara seperti itu jaemin, kau menjijikan' ujar haechan diseberang sana
" heh... seharusnya kau berkaca pada dirimu sendiri donghyuk (nama asli haechan) melakukan aegyo didepan fans mu itu tanpa malu" ujar ku. fans? pasti kalian bingung fans apa?
" oh ayolah, seorang lee hachen tidak mungkin tidak memberikan service terbaik kepada fansnya. ah lupakan soal itu. apakah kau akan datang nanti malam menonton ku?" tanya haechan
" tentuu, aku tidak akan menghianati janji ku kepada teman sendiri. oh iya ngomong-ngomng apa aku bisa meminta bantuan mu?" tanya ku
" bantuan apa? tidak biasanya seorang Na jaemin meminta bantuan" tanya hachen penuh selidik
" bisakah kali ini aku datang ke backstage? biarkan aku bertemu member yang lain atau setidaknya kau saja" ucap ku
" hah? tidak biasanya. ada apa? apa kau mulai tertarik dengan jaehyun hyung?" tanya haechna , bercanda
"kau mau mati ya? tidak-tidak. teman ku menyukai nct, bisakah ia bertemu dengan kalian? atau berikan album yang bertanda tangan kalian. kau kan dulu sering menawari album itu kepada ku" jelas ku
"teman? teman wanita maksud mu? eyyy ternyata kau diam-diam sudah memiliki pacar toh" goda haechan
" tidak, dia bukan pacar ku, ia hanya tetangga teman masa kecilku" jawab ku
" ah rupanya cinta pertama mu toh. baiklah-baklah untuk na jaemin akan ku lakukan. apa perlu ku berikan album dan bertulisankan " will you be my girlfriend?"" goda haechan
" yak! kau benar-benar minta dikuliti. kalau begitu tidak usah. aku tidak jadi bertemu dengan mu" ujar ku sedikit kesal
"aish... baiklah baiklah. aku hanya bercanda. datanglah ke backstage sebelum pukul 7, aku akan meminta manager hyung menjemput mu. dan jangan sia-siakan kesempatan untuk menyatakan cinta padanya"ujar haechan
"ish itu biar ku urus sendiri. aku hanya meminta bantuan mu untuk bertemu member nct" ujar ku " sudahlah, aku masih banyak pekerjaan, sampai bertemu nanti malam" ujarku lalu menutup sambungan telepon
jam sudah menunjukkan pukul 1 siang, artinya aku masih punya 2 setengah jam lagi sebelum menjemput Ayumi. segera ku selesaikan semua pekerjaan ku yang menumpuk sebelum appa ku mengomel karena aku lebih mementingkan pekerjaan freelance ku ketimbang pekerjaan masa depan ku.
-skip time-
sekitar pukul 3.25 sore, aku segera bergegas mengambil helm ku dan 1 helm lagi untuk dipakai ayumi. Saat aku ingin mengambil kunci motor vespa ku, sebuah suara mengintrupsi ku.
"ah hyung! kau mau kemana? jangan bawa motor vespa" ujar seseorang
" heh? lalu aku harus bawa apa jisungie? appa sedang pergi dan kenapa kau ada disini?" tanya ku kepada pemuda itu. jisung sesepu dari pihak ibu tiba-tiba sudah duduk manis diruang tengah. tidak biasanya bocah sma itu ada dirumahnya.
"aku ingin pergi dengan teman ku, kebetulan lokasinya lebih dekat kalalu dari rumahmu makanya aku menumpang sebentar sebelum pergi" jelas jisung
" lalu apa hubungannya dengan motor yang akan ku pakai?" tanya ku lagi
" kata bibi kau akan pergi ke festival, pasti kau akan pulang larut dan aku ingin pinjam motor mu ah tidak motor bibi lebih tepatnya untuk pergi dengan teman ku" jelas jisung
"kau bisa menggunakan motor sport ku jisungie~" kata ku
" tidak-tidak! aku malas membawa motor mu dan ibu melarangku menggunakan motor sport sampai aku masuk universitas. bisa mati aku apabila ketahuan menggunakan motor mu. lagian kau aneh, punya motor sendiri yang keren, kenapa malah sering menggunakan motor bibi?"tanya jisung panjang lebar
" tidak apa, aku lebih nyaman saja menggunakan motor vespa itu. aku malas diperhatikan terus oleh orang-orang apabila menggunakan itu ketika berpergian" ujar ku
" ish pokoknya, kau gunakan saja motor mu hari ini hyung. pleeaasseee" ujar jisung menggunakan aegyonya
seketika aku tersentak melihat jisung mengeluarkan aegyo, pasalnya anak itu sangat membenci aegyo iya akan akan sangat sebal apabila aku bereagyo didepannya dan dia apa yang aku lihat sekarang? anak itu mengeluarkan aegyo, sungguh pemandangan yang langka.
" ugh... uri jisungie~ imutnyaaa" ujar ku langsung memeluknya dan mengunyel-uyel pipinya gemash
"ahk! hyung hentikan! itu menggelikan dan berhenti menggunakan panggilan itu" ujar jisung berusaha menjauhkan dirinya dari ku. lihatkan dia benci sekali dengan aegyo
"hahahaa.. baiklah baiklah. kau bisa menggunakan motor itu karena kau sudah bersikap manis didepan ku" ujar ku sambil lepaskan pelukkan dan memberikan helm tersebut dan menggantinya dengan helm fullface milik ku.
End POV
Setalah perdebatan kecil dengan sang sepupu, jaemin segera melajukan motornya menuju toko milik ayumi. pukul 4 kurang 10menit, jaemin sampai ditempat tujuan, langsung saja ia parkirkan motornya dan masuk kedalam toko.
"selamat datang" sapa Minjae saat melihat jaemin masuk kedalam toko " ada yang bisa saya bantu tuan?" tanya minjae
" ah aku kesini mencari mi, maksud ku ayumi. apakah dia ada?" tanya jaemin
" ayumi noona? ah baiklah akan saya panggilkan. silahkan duduk" ujar minjae melangkahkan kakinya menuju ruang kelas
"noonnaa~ ada laki-laki yang ingin bertemu dengan mu." kata minjae menyembulkan kepalanya dari balik pintu
" eh?!" ujar ayumi kaget, segera saja ia melihat jam dipergelangan tanganya jam 4 kurang 5 menit. ayumi langsung tersentak karena ia hamppir melupakan janjinya dengan jaemin. ia segera bergegas menghampiri jaemin.
" jaemin? kau sudah datang, astaga maafkan aku belum bersiap-siap" ujar ayumi meminta maaf
"tidak masalah Mi-chan, kau pasti sibuk" jawab jaemin tesenyum ramah
"ka-kalau begitu, boleh tunggu 15menit? aku akan segera bersiap-siap" kata ayumi
" tentu aku akan menunggu mu disini" ujar jaemin kembali tersenyum
ayumi segera berlari menuju lantai 2, ia segera merapikan dirinya dan mengganti bajunya supaya lebih layak. 15 menit yang dijanjikan ayumi benar-benar terlaksana. ayumi turun dengan penampilan yang sangat manis, tubuhnya dibalut sweater besar berwarna hijau botol dan kaki nya dibalut celana jins hitam dan sneaker putih yang sama dengan yang jaemin pakai sekarang. dan jangan lupakan rambutnya yang di kepang dua dan sedikit hiasan bunga yang terpasang manis dirambutnya.
" wow! noona kau cantik sekali. apakah ingin berkencan dengan pria ini" ujar minjae seenaknya
"yak! kang minjae" pekik ayumi malu sambil mencubit pipi minjae
"ahk! nooan sakit. ish lihat tuan pacar mu sungguh galak" ujar minjae tidak tau malu. minaje benar-bnar harus dijauhkan dari hanbyeol pikir ayumi
wajah ayumi langsung memerah mendengar ucapan asal milik minjae, sedangkan jaemin hanya tertawa mendengar gurauan yang dikeluarkan minjae.
"hahaha, tidak kok ayumi terlihat manis dan panggil aku jaemin saja" ucap jaemin sambil tersenyum
"ish! dasar menyebalkan. sudah sana sekarang kau pulang" ujar ayumi tiba-tiba
"eh??! pulang? ah noona tolong jangan pecat aku. kenapa kau begini tolong maafkan aku" ujar minjae memelas
"siapa yang ingin memecatmu? aku menyeruhmu pulang untuk beristirahat hari ini toko kita tutup lebih cepat. sudah sana bersiap pulang" jelas ayumi
"syukurlah, kukira kau akan memecatku karena hal ini" kata minjae lega
"mana mungkin aku melakukannya, sudah ku bilang jangan terlalu banyak bermain dengan hanbyeol. ya sudah aku pergi dulu jangan lupa kunci toko dengan benar" ucap ayumi
" baiklah noona. hati-hati selamat bersenang-senang kalian" kata minjae sambil melambaikan tangannya
- di festival-
Sesampainya di festival, Jaemin langsung mengajak Ayumi untuk berkeliling stand makanan, selain lapar jaemin juga membutuhkan Gula untuk menenangkan kegugupannya karena pergi berdua dengan ayumi
" kau ingin makan apa Mi-chan?" tanya jaemin sambil melihat-lihat stand makanan
" hmm.. mungkin kue ikan saja, aku belum terlalu lapar dan sepertinya hotteok disana sangat menggoda" jawab ayumi sambil menunjuk stand hotteok yang lumayan ramai
"baiklah, kalau begitu kia beli kue ikan dahulu" ujar jaemin
" tidak-tidak, kau mengantri hotteok saja. biar aku pergi membeli camilan untuk kita, aku takut kehabisan hotteok tersebut" jelas ayumi
" baiklah, aku akan mengantrikan untuk mu" kata jaemin
" terimakasih jaemin, oh iya kau ingin camila apa? toboekki?" tanya ayumi
"apa saja yang kkau belikan aku oke kok" jelas jaemin
" baiklah, nanti kita bertemu disini lagi ya" kata ayumi sambil berjalan menuju stand camilan
antrian untuk membeli hotteok lumayan panjang, jaemin menunggu dengan rasa bosan karena ia merasa antrian itu hanya bergerak beberapa cm saja dari tempat semula ia berdiri. diliriknya jam tangan miliknya, pukul 5.30 pm artinya ia masih meiliki waktu satu setengah jam sebelum menemui haechan sahabatnya.
sekitar 10menit berlalu, akhirnya jaemin mendapatkan hottoek miliknya. ia segera melangkahkan kakinya menuju tempat semula untuk bertemu dengan ayumi, baru beberapa langkah ia sudah melihat ayumi melambaikan tangannya sambil membawa camilan. Jaemin menyambutnya dengan senyum.
"kau baru selesai? apakah antriannya sangat parah?" tanya ayumi saat jaemin berdiri didepannya
" ya begitulah, butuh waktu sekitar 40menit untuk mengantri, kau sendiri? apakah aku cukup lama membuatmu menunggu?" tanya jaemin
" tidak" geleng ayumi " aku juga baru selesai dengan pesanan ku. disana ramai juga, saat aku sudah dekat dengan stand mmakanan tersebut tiba-tiba segerombolan orang datang dan yaa kau taulah" jelas ayumi
" baiklah kalau begitu, ayo kita cari tempat duduk. sepertinya tadi aku melihat banyak tempat di tengah festival" kata jaemin
Jaemin dan Ayumi, berjalan menuju tempat yang dibilang oleh jaemin. benar saja tempat itu dipenuhi orang-orang yang sedang duduk-duduk samil memakan camilan yang merka beli. setelah melihat-lihat, akhirnya mereka menemukan tempat untuk duduk. dibagian samping yang dekat dengan pohon-pohon kecil yang di tanam indah disana.
sesaat mereka duduk tiba-tiba jaemin kembali berdiri " hmm.. Mi-chan, aku pergi sebentar ya? tak lama. aku ingin membeli beberapa permen manis." jelas jaemin
"baiklah, hati-hati kalau begitu. aku menunggu disini" jawab ayumi tersenyum
setelahh mendapat persetujuan dari ayumi, jaemin langsung pergi ke stand permen-permen, ia segera membeli beberapa bungkus permen untuk menenagkannya. sungguh sial baginya melupakan camilan gula yang selalu ia siapkan untuk berpergian. akhirnya terpaksa membeli permen untuk mengganti camilan gula miliknya. dan tak lupa Jaemin membeli 2 gelas jasmine tea untuk didinya dan ayumi.
Jaemin kembali ketempat ia dan ayumi duduk, disana ayumi sampai membulatkan matanya melihat sekantong penuh permen yang dibawa jaemin. ah mungkin ayumi harus mengingat bahwa teman kecilnya itu sangat fanaik dengan kopi dan makana super manis.
" astaga jaemin. banyak sekali pemen yang kau beli" ujar ayumi
" hehe, aku lupa membawa gula pocket milik ku jadi aku terpaksa membeli permen ini. ah dan ini jasmne tea untuk mu" kata jaemin menyodorkan teh itu kepada ayumi
"kukira kau sudah mengurangi kecintaan mu kepada gula, ternyata makin parah dan terimakasih tehnya nana" ujar ayumi tanpa sadar memanggil nama semasa ia kecil
" eh nana?" ujar jaemin kaget
"ah kau sudah tidak suka dipanggil nana? maafkan aku jaemin" ujar ayumi tidak enak
"tidak-tidak, aku menyukai ah maksud ku, aku hanya terkejut karena kau memanggil nama kecil ku lagi.. a-aku suka kau memanggil ku itu" jlas jaemin samil merona
"begitukah? bailah terimakasih nana" kata ayumi tersenyum
sekitar pukul 7 kurang 10menit, haechan memberi tahu jaemin untuk segera bergegas ke bagian utara festival, ia bilang sang manager akan menjemput mereka disana. Jaemin segera mengajak ayumi untuk segera bergegas. awalnya ayumi bingung dengan sikap jaemin, tetapi ia memilihdiam, karena mungkin jaemin ingiin bertemu seseorang.
sesampainya mereka diagian utara festival, jaemin segera menemukan sosok manager hyung. segera ia menghampiri sang manager
" malam hyung, apakah kau menunggu lama?" tanya jaemin, ya jaemin dan manager nct sebenarnya lumayan dekat. Salahkan sahabatnya itu yang sering seenaknya menyert jaemin ke dorm nct. bukan karen sering berkunjjung ke dorm nct, membuat jaemin dekat para member yang lain. kalian salah besar dibalik wajahnya yang penuh dengan jiwa sosial, jaemin cukup anti sosial untuk dekat dengan orang baru. kalian bisa lihat jumlah sahabat jaemin hanya 3; renjun, jeno dan haechan. tidak dihitung dengan hotomi yang ia anggap sebagai adik sendiri.
"hallo jaemin, tidak kok aku baru sampai, ah iya gunakan ini untuk berjaga-jaga" ujar manager hyung menyerahkan 2 buah masker
Ayumi yang sedari tadi bingung, hanya menuruti semua yang diperintahkan. dengan perasaan bingung dan sedikit penasaran karena sepertinya ayumi mengenal pria yang disapa oleh jaemin. hingga akirnya ayumi menarik pelan lengan jaket jaemin, untuk bertanya tentang keadaan sekarang.
"hmm.. jaemin kita mau kemana?" tanya ayumi
"ikut saja dengan ku, tenang aku tidak berbuat aneh-aneh ko. aku ada sebuha kejutan untuk mu" jawab jaemin sambil mengikuti manager hyung kedalam sebuah ruangan.
Karena ayumi sibuk bertanya dengan jaemin, samapi ia tidak dasar dengan kertas yang tertempel di pintu yang ia dan ajemin masuki. hingga, ia menolehkan kepalanya dan mengintip dibalik punggung jaemn ketika sebuah pekikkan menyapa telinganya.
"JAEMINNNAAA~" ujar haechan samil memeluk temannya itu
" ya! lee haechan kau ingin aku mati ya?" ujar jaemin sambil memukul lengan hachan
" eh ada jaemin" kali ini suara taeyong yang menyapa
karena syok melihat pemandangan didepannya, ayumi hanya terdiam sambil memandang lurus. hingga beberapa detik ia terdiam dan suara jaemin menyadarkannya
" ayumi? ayumi kau baik-baik saja?" tanya jaemin sambil melambaikan tangan kewajah ayumi
" eh ah.. i-iya aku baik-baik saja" jawab ayumi
"hahahaha.. astaga pacar mu sangat lucu jaemin" ujar haechan tanpa menyaring kalimatnya
"apa?! jadi jaemin sudah punya pacar?" itu suara jungwoo
" astaga adikku sudah besar ternyata" kali ini jaehyun yang menyahuti
"eh?! yak! haechan ku bilang jangn suka berbicara sembarangan!" pekik jaemin sambil melototi sahabatnya
"tidak apa jaemin, jadi ada apa kau kemari tumben sekali" tanya doyoung
" pacar.. ah maksud ku teman jaemin ini adalah fans kita. jaemin ingin mengenalkan kita padanya" ini haechan yang menjawab
"benarkah? waahh kita memiliki fans yang sangat manis" kata yuta
"hallo... pacar jamein siapa namu?" tanya johnny yang sepertinya besekongkol dengan haechan
"eh? ah.. hm.. pe-perkenalkan namanku Ayumi kazaki. selamat malam salam kenal oppadeul~" kata ayumi
"eh kau orang jepang? ah hallo watashi wa Yuta desu" kata yuta senang karena bertemu dengan orang satu negara
setelahnya, ayumi hanya tediam karena masih kaget karena bisa bertemu dengan nct 127 idolanya. karena merasa kasihan dengan ayumi, doyoung mengaja mereka berdua untuk duduk, agar mengobrol lebih santai.
"silahkan diminum ayumi-chan. kau pasti masih syok" ujar doyoung sambil terkekeh
" Mi-chan, kau sudah lebih baik?" tanya jaemin sambil mengelus rambut ayumi tanpa sengaja
"astaga kalian imut sekali, jaemin apakah benar ayumi bukan pacar mu?" tanya taeyong gemas
"ah itu hyung... " jawab jaemin terbata
" belum hyung.. masih calon pacar sebenarnya. iyakan jaemin?" goda haechan
" benarkah jaemin? kalau begitu kami mendukungmu. ayumi-chan kau harus menerima jaemin menjadi pacar mu" kali ini taeil bersuara
sontak jaemin dan ayumi memerah mendengar penuturan jahil taeil.
" yah! hyung jangan menggoda jaemin terus, kasian mereka" kali ini suara Mark
" dasar manusia canada tidak asik" cibir haechan
" mark kami hanya membantu jaemin, biar tidak jomblo seperti haechan" ujar doyoung tidak berdosa
"yah! kenapa jadi membawa-bawa diriku?!" sunggut haechan kesal
" berhenti bertengkar, 15menit lagi kalian harus tampil. jaemin kau tidak ingin mengajak pacarmu menonton mereka?" kali ini manager hyung yang berbicara sekalilgus menggoda
"hyung! astaga.. ini semua karena mu lee haechan" sungut jaemin " ah Mi-chan ayo kita bergegas mencari tempat, mereka juga harus besiap. kalau begitu kami pergi dulu hyung-deul. bye haechan" pamit jaemin langsung menggandeng tangan ayumi
"tunggu-tunggu, jangan pergi dulu. hampir lupa. ini untuk ayumi-chan. dan berdiri ditempat strategis ya, agar kami bisa melihat mu" kata yuta menyerahkan album nct 127 kepada ayumi dan tesenyum
"arigatou yuta oppa. sa-sampai jumpa. semangat untuk penampilannya" kata ayumi dan pergi bersama jaemin dan tak lupa tangan mereka yang masih bertautan
hingga mereka berdua menemukan tempat yang pas untuk menonton, jaemin tidaklah melepaskan tautan tangan mereka berdua, sebenarnya ayumi sudah meminta melepaskan tangan mereka. tetapi jaemin beralasan nanti mereka terpisah karena padatnya penonton. Memang dasarnya saja Jaemin, tau saja cara mencari kesempatan.
setelah penampilan salah satu artis selesai, waktunya NCT 127 tampil. Ayumi langsung berjingkrak kegirangaan, melihat penampilan idolanya. yaahh kalau jiwa fangirlingnya sudah kambuh beginilah. lupa sekitar, bahkan ia lupa sedang pergi bersama jaemin. melihat tingkah Ayumi yang menggemaskan saat menonton nct, membuat jaemin terkekeh, tidak salah ia mencintai tetangga masa kecilnya itu.
sekitar pukul 10 malam, festival berakhir. semua orang sedang membereskan stand mereka dan yang lainnya mulia beranjak pulang. begitupun dengan Jaemin dan Ayumi,
End POV
Jaemin POV
" ayumi? apakah kau tak kedinginan?" tanya ku saat kami sampai didepan motor ku. walau ayumi memakai sweater yang cukup tebal, tetapi udara malam ini terasa begitu dingin dari biasanya.
" ah tidak kok, swaeter yang ku pakai sudah hangat" jawab ayumi meyakinkan
"tidak, angin malam cukup dingin hari ini. gunakanlah jaket ku" kata ku menyerahkan jaket denim milikku
" tapi bagaimana dengan mu? apakah tidak dingin?" tanya Ayumi dengan ragu menerima jaket miliku
"tidak, hoodie yang kugunakan sudah cukup. ayo kita pulang, sudah sangat larut. aku tak ingin membuat paman kazaki khawatir" kata ku
Perjalanan pulang kami diwarnai dengan keheningan, entah kenapa kami tidak banyak mengobrol saat perjalanan.. padahal saat di festival tadi, kami banyak berbicara satu sama lain. entahlah aku juga bingung.
Karena tak ingin membuat ayumi terlalu lama diluar, aku memberi tahunya untuk sedikit mengeratkan pegangannya kepadaku. karena jalanan lumayan sepi, aku memutuskan mempercepat laju motorku. lebih cepat 15menit, hingga kami sampai didepan rumah Ayumi. ayumi segera turun dari motor dan menyerahkan helm miliku kepadaku.
"Terimakasih untuk malam ini jaemin. aku masuk dulu selamat malam" ujar ayumi, baru beberapa langkah ayumi berjalan aku segra memegang tangannya. mencegah iya untuk segera masuk kedalam rumah.
" hmm ayumi..." kata ku terhenti masih memegang tangannya erat
"ada apa jaemin?" tanya ayumi sambil memiringkan kepalanya
"so-soal yang dikatakan haechan tadi... astaga aku bingung harus bagaimana" ucapku frustasi
"ka-kalau soal yang dikatakan haechan itu aku juga...." ucap ayumi tersenyum dan muncul semburat tipis dipipi manisnya
" eh!? a-apa..?" tanya ku mendadakan bodoh
"aku juga menyukai mu jaemin.. ya mungkin masih dalam tahap awal-awal tidak apakan?" tanya ayumi masih dengan senyum manisnya
" kalau begitu mau kah kau menjadi pacarku? ah tidaktidak.. mau kah memulianya dengan ku?" tanya ku
"kenapa dengan pacar" tanya ayumi bingung
"karena aku tidak ingin memaksamu untuk menjadi pacarku. jadi.. maukah kau memulainya dari awal dengan ku?" tanya ku lagi
"tentu.. ayo kita mulai semuanya dari awal" jawab ayumi tanpa menghilangkan senyum manis dibibirnya " kalau begiitu, aku masuk dulu ya selamat malan nana" ujar ayumi san mengecup pipiku sekilas. ayumi langsung kabur kedalam rumah setelah ia mencium pipi ku. astaga rasanya dunia berhenti saat itu juga. ku raba pipiku yang dicium olehnya. astaga dicium dan ia memanggil nama kecil ku sungguh double anugrah sekali untuk ku.
karena tidak mau dibilang penguntit, karena berada didepan rumah orang malam-malam sambil tersenyum, aku segera pergi menuju rumah ku dan beristirahat. ah aku rasa malam ini aku akan mimpi sangat indah.
TAMAT
akhirnya tamat juga, maaf kalau cerita akhirnya gak jelas dan maksa banget. karena pas bikin cerita ini, aku lupa buat mikirin akhirnya bakal gimana wkwkw. emang manusia satu ini. dan maaf banget kalau bagi kalian ini gak nyambung banget sama judulnya.
oke sekian dari saya, semoga cerita jaemin yang gak manis-manis amat ini menghibur kalian.
Comments
Post a Comment