SARANGHAE HAN MIN YOUNG





author: amai
cast: sungmin , han min young (OCs), siwon , leeteuk, seung ho and other cast
genre: romance,  family/friendship. Kekerasan (?), AU
length: chapter

ini pesenan saeng aku,  dan ini udah yang ke tiga kalinya, ceritanya aku ubah lagi.. dan moga aja ini bisa memuaskan ya saeng. And happy read J

author pov
          suatu hari di wilayah yakuzza….
“apa?! Apa kau bilang? Keluarga han dalam bahaya?” tanya+bentak leeteuk
“ne, tuan. Saya mendapatkan informasi kalau shindong~sshi, ingin melakukan pembantaian terhadap keluarga tuan han sang jung” jelas siwon
“baiklah, segera selidiki kasus ini lebih jauh. Kalau mereka melakukan pergerakan lebih cepat. Langsung bantai saja” ujar leeteuk
“baiklah, saya permisi dulu” kata siwon pamit
Pip.. (bunyi telepon, kayak di film yang direktur manggil pegawainya. *ngerti gak?) “asisten jang, tolong panggil sungmin kesini” perintah leeteuk
“…..”
“baiklah, suruh dia segera kemari. terimakasih” kata leeteuk


Tok..tok..tok..
“silakan masuk” ujar leeteuk
“ada apa tuan memanggil saya kemari?” tanya sungmin
“oh kau sudah datang, aku minta tolong segera kirim surat ini, kepada han sang jung, bilang kalau aku ingin bertemu dengannya besok” perintah leeteuk sambil memberi sebuah surat
“baik tuan, akan segera saya laksanakan” ucap sungmin
“oh ya, satu lagi aku minta tolong kau yang mengirimnya langsung ke rumah keluarga han” jelas leeteuk
“baik tuan, akan segera saya laksanakan. Apakah ada lagi yang anda butuh kan?” tanya sungmin
“emm… kurasa cukup kau boleh pergi” kata leeteuk
“kalau begitu, saya permisi dulu” kata sungmin membungkuk pamit
End pov
Sungmin pov
          Setelah keluar dari ruang ketua, aku segera bergegas menuju rumah keluarga han. Oh hai… aku lupa mengenalkan diri.. lee sungmin inmida, aku adalah seorang yakuzza, yang tadi berbicara dengan ku adalah pemimpin yakuzza, penerus ke 7 keluarga yakuzza park. Dan aku adalah tangan kanan nya. Selain aku ia juga memiliki tangan kiri (?) yaitu siwon. Em.. mungkin itu saja. (back story)
Ting..tong..ting..tong
“ya tunggu sebetar” kata suara didalam
Clek…
“annyeonghaseo…” sapa ku
“nuguhuseo” tanya seorang yeoja yang tadi membukakan pintu
“sungmin inmida, apakah aku bisa bertemu dengan tuan han?” tanya ku
“ada keperluan apa kau mencari appa ku?” tanya yeoja yang sepertinya anak tuan han.
“saya hanya ingin menyampaikan surat dari boss saya untuk tuan han” jelas ku lembut
yeoja itu hanya mengerutkan alisnya tanda curiga padaku, aku pun bur-buru mencari alasan agar surat ku diterima.
“apabila anda tidak percaya ini suratnya” kata ku menunjukkan surat dari ketua
“em... benarkah?” tanya yeoja itu penuh curiga.. tiba-tiba..
“min young.. han min young.. youngie… kau dimana?” tanya  seseorang dari dalam rumah
“aku diluar oppa” sahut yeoja itu
“youngie.. kau seda.. oh hai sungmin~sshi , apa perlu apa kemari?” tanya seung ho
“annyeong, seung ho~sshi, aku kemari ingin memberikan surat ini, untuk tuan han” jelas ku sambil memberikan surat itu.
“surat? Untuk aboji? Baiklah.. gomawo sungmin~sshi… oh ya kenapa kau tak masuk?” tanya seung ho
“em.. itu..” kata ku terpotong
“jangan-jangan, youngie.. kenapa kau biarkan sungmin~sshi diluar, dia kan tamu” kata seung ho
“tapi oppa, dia tampak mencurigakan” kata min young
Pletak…. “au.. oppa, appoo” kata yeoja itu mengerucutkan bibir
“itu hukuman, karena telah sembrono” ucap seung ho
“hah? Sembrono? Apa salah ku?” tanya min young
“salah mu adalah, membiarkan tamu berdiri di luar terlalu lama” jelas seung ho
“habis wajahnya mencurigakan” celetuk yeoja itu
“aish kau ini..sungmin~sshi aku minta maaf atas kelakuan saeng ku yang tak sopan pada mu” kata seung ho menunduk
“eh, seung ho gwenchana. Sudahlah tak apa” kata ku
“kalau begitu masuklah” ajak seung ho
“ah, aniyo.. aku ada urusan. Mianhye.. kapan-kapan aku akan mampir J” kata ku pamit.
End pov
Min young pov
          Setelah namja, eh tidak lebih tepatnya orang yang bernama sungmin itu pamit, aku segera menghampiri seung ho oppa, untuk bertanya seputar orang tadi.
“oppa…” panggil ku manja
“waeyo.. youngie?” tanya seung ho
“em.. oppa, orang tadi siapa? Si sungmin…sungmin itu…” tanya ku
“huss.. jangan panggil ‘sisungmin’ panggil dia oppa. Ara?” kata seung ho
“ne.. ara.. jadi.. sungmin oppa itu siapa? Dan mengapa oppa kenal?” tanya ku
“em.. tumben kau bertanya ada apa nih?” selidik seung ho *evilsmirk
“ish.. oppa sudahlah… cepat jelas kan” tuntut ku
“baiklah.. namanya lee sungmin, dia itu tangan kanan leeteuk ajusshi, dia 2 tahun diatas oppa. Em.. orangnya baik hati, disiplin, murah senyum em.. apalagi ya? Banyak deh..” jelas seung ho
“oh.. eh?! Tapi,tapi,tapi tadi oppa bilang apa?  Dia tangan kanan leeteuk ajusshi?” tanya ku
“ne..  dan aku heran pada mu kenapa kau tak kenal? Padahal kau kan kenal siwon hyung, iya kan?” kata seung ho
“dan… kenapa kau ingin tau jangan-jangan kau menyukai sungmin~sshi ya? Tapi kau harus bersaing dengan banyak yeoja.. hahhaha” kata seung ho oppa meninggalkan aku sambil tertawa puas ._.

Malam hari…
“appa pulang” kata appa ku
“appa sudah pulang. Appa capek ya? Youngie pijitin ya?” tawar ku
“gomawo, youngie.. tak usah.. appa masih kuat kok” kata appa sambil mengacak rambut ku
“yeobo kau sudah pulang. Ganti baju dan segera kemarilah. Sebentar lagi makanan siapa” kata umma
“youngie, panggil oppa mu suruh turun, makan malam sudah  hampir siap” perintah umma
“ne, umma” kata ku menghampiri seung ho oppa
“ooooooooppppppppppppppppaaaaaaaaaaaaa” teriak ku sambil membuka pintu
Buuaak.. “yaakk, youngie bisakah kau tak berteriak?” bentak seung ho sambil mengusap pantat nya akibat terjatuh
“hehehe, mian.. oppa ayo turun, umma sudah menyuruh kita makan” kata ku sambil berlalu

“em.. mashita.. umma masakan mu memang selalu enak” puji ku
“gomawo sayang..” sahut umma
“aboji, ini ada surat untuk mu” kata seung ho
“surat? Dari siapa?” tanya appa
“dari leeteuk ajusshi, tadi siang sungmin~sshi mengirimnya kemari” jelas seung ho
“tumben sekali ia, mengirim lewat sungmin, biasanya lewat pos” ujar appa
“mungkin surat penting” celetuk ku
…..
“oh.. ternyata undangan minum teh..” kata appa
“acara minum teh? Kapan itu yeobo?” tanya umma
“besok, kita diundang saat jam makan siang” kata appa
“em.. aboji mian, tapi aku ada kuliah siang jadi aku tak bisa” kata seung ho
“aku juga appa, aku masih sekolah dan pulangnya aku ada kerja kelompok” ujar ku
“hem..baiklah appa dan umma saja yang pergi” kata appa
End pov
Author pov
          Matahari sudah berada dipuncaknya, itu menandakan waktunya makan siang, tuan dan nyonya han sudah berada di depan sebuah gedung perkantoran, yang sebenarnya adalah sarang yakuzza berada.
“permisi, tuan dan nyonya han” sapa seseorang
“ya, oh siwon, apakabar?” tanya appa min young
“kabar saya baik, tuan dan nyonya sudah di tunggu oleh ketua. Mari ikut saya” kata siwon
Tok..tok..tok..tok..
“siapa” kata suara didalam
“ini saya siwon tuan, tuan dan nyonya han sudah datang” kata siwon
“oh, persilakan mereka masuk” ucap leeteuk dari dalam

“apakabar, sabahat ku” kata leeteuk sambil memeluk appa min young
“baik.. bagaimana dengan mu leeteuk” kata appa minyoung
“tentu sama, oh ya silakan duduk.” Kata leeteuk menyuruh appa dan umma min young duduk
Clek.. (ceritanya menjentikkan jari), setelah jentikan jari leeteuk, datanglah beberapa pelayan yang membawa hidangan untuk makan siang.
Makan siang, antara leeteuk, appa dan umma min young berjalan dengan hikmah, tapi berbeda dengan perasaan leeteuk yang sedang gusar. Ia bingun bagaimana ingin memberi tahu masalah yang akan dihadapi keluarga han, nanti.
“em.. sang jung… sebenarnya ada yang ingin ku bicarakan” kata leeteuk sekuat tenaga. Walau pun leeteuk adalah ketua yakuzza yang terkenal, tapi dibalik kekejamannya ia adalah orang yang lembut.
“sudah ku duga, kalau kau mengundang ku mendadak, dan cara pengiriman mu itu, pasti ada hal penting yang ingin kau bicarakan” kata appa min young
“sebenarnya…. (baca, cerita paling atas)” kata leeteuk
“begitu, baiklah.. aku percaya padamu, tapi bagaimana dengan anak-anak ku?” tanya appa min young
“tentu mereka akan ikut” jelas leeteuk
“bukan seperti itu, tapi anak ku.. itu sedikit keras kepala, apa lagi min young. Ia masih sekolah, ia tak mau pindah dengan alasan apapun. Apalagi ia sudah berjanji tidak akan jauh-jauh dari makam ummanya” jelas appa min young
“kalau begitu, kau bicarakan saja dengan anak-anak mu, ku tunggu kabar secepatnya dari mu” kata leeteuk
“baiklah.. gomawo atas segala perhatian dan usaha mu” kata appa min young
End pov
Min young pov
          Selesai makan malam, appa mengajak kami berkumpul, untuk membicarakan sesuatu (yang katanya penting). Saat kami berkumpul, aku merasakan aura appa dan umma menjadi tengan, suasana pun ikut menjadi canggung.
“em.. appa-umma, sebenarnya ada apa?” tanya ku memberanikan diri
“begini, appa dan umma memutuskan untuk pindah” jelas appa
“MWO?! Pindah.. aniyoo aku tidak mau” tolak min young mentah-mentah
“ayolah, youngie… kali ini saja” bujuk umma
“umma, kau kan tau kalau malasah seperti ini kalian tau jawabannya, kenapa masih saja membujukku” jawab ku memelas
“tapi, youngie kali ini saja turuti perkataan umma dan appa” bujuk umma
“mianhye umma, aku tak bisa… aku janji setelah sekolah ku selesai aku akan  menyusul pindah” ucap ku
“shireo.. umma tak mau tau kau harus ikut..” kata umma dengan nada tinggi
“yeobo sabarlah” kata appa menenangkan umma
“youngie, appa mohon kali ini saja… appa mohon, karena kepindahan kita ini menyangkut hal yang penting” jelas appa
“tapi.. appa.. aku..” kata ku terpotong
“aboji, umma.. biarkan youngie disini, aku akan menemaninya. Lagi pula youngie sudah berjanji setelah selesai sekolah ia akan pindah. Aboji dan umma pergilah duluan, kami pasti akan menyusul” kata seung ho menengahi
“hah.. baiklah kalau itu mau kalian. Tapi ingat sering-seringlah  mengabari” kata appa
“benarkah appa? Gomawo appa ,oppa, kalian yang terbaik” kata ku girang
“sudahlah, sekarang kau tidur, dan seung ho kau tetap disini” kata appa
“ne appa, good nigth” kata ku
“ne aboji” kata seung ho
End pov
Seung ho pov
“ne, aboji” kata ku. Setelah min young naik aboji pun mulai berbicara
“seung ho, sebenarnya alasan kita pindah mendadak, karena kita sedang diincar. Tadi siang saat makan bersama leeteuk, aboji dan umma diberi tahu bahwa kita sedang incar oleh seorang pembunuh sekaligus pengusaha shin corp”  jelas appa
“jadi, ini alasan aboji, untuk pindah mendadak?” tanya ku
“ne.. leeteuk berusaha melindungi kita, dan kita hanya pindah sementara. Setelah masalah selesai kita akan kembali lagi” jelas aboji
“haruskah kita yang selalu menjadi incaran?” tanya ku yang sudah lelah, karena selalu menjadi incaran, karena perusahaan aboji yang sungguh luar biasa.
“sabarlah seung ho, itu ujian dari tuhan untuk keluarga kita. Dan aboji berpesan agar kau selalu menjaga adik mu, ia belum tau apa-apa soal ini. Bahkan ia belum tau kalau leeteuk adalah yakuzza. Dan bila waktunya tiba kau atau aboji akan memberi tahu kenyataan padanya” jelas aboji
“ne, aboji.. aku mengerti. Aku akan selalu berada di dekatnya dan melindunginya” jawab ku mantap
“tapi.. setelah aboji dan umma mu pergi, kau dan youngie akan di pindahkan ke apartemen dekat kantor leeteuk. Besok pagi aboji akan memberi tahu ini kepada youngie” kata aboji
“baiklah aku mengerti” kata ku
“terimakasih seung ho.. pergilah tidur besok  kalian berdua harus bersiap-siap”
“yeobo segera hubungi leeteuk” tegur umma
“baiklah”
Kata aboji
End pov
Author pov
          Keesokan harinya, semua orang di keluarga han sudah ber siap-siap  untuk pindah. Walau mula-mula min young masih memberikan penolakan, bahwa ia akan dipindahkan ke tempat baru. Bukan karena tempat nya lebih kecil, tapi ia masih terlalu sayang untuk meninggalkan rumah yang ia sudah tempati sejak kecil.
“min young kau sudah siap?” tanya appa
“ne appa.” Kata min young pasrah
“youngie, cepat masuk ke mobil. Kita akan mengantar aboji dan umma ke bandara dulu.” Jelas seung ho
“ne oppa” kata ku masuk kemobil

“umma, appa baik-baik ya disana, aku akan sering mengabari kalian” kata min young memeluk kedua orang tuanya
“ne.. umma juga pasti akan kangen.hati-hati ya” kata umma melambaikan tangan pergi.
          Setelah nyonya dan tuan han pergi, seung ho dan min young segera pulang ke apartemen baru mereka.
          Saat sampai di lobby apartemen, mereka disambut oleh leeteuk .Leeteuk mengantar mereka ke apartemen baru. Saat masuk, terlihat bahwa apartemen mereka tak lerlalu besar tapi sangat nyaman.
“ini apartemen baru kalian, ajusshi harap kalian bisa nyaman tinggal disini. Kalau ada perlu apa pun, kalian hubungi aku” kata leeteuk
“ne, kamshamida ajusshi” kata min young tersenyum manis
“kalau kalian bingung, atau ada sesuatu terjadi. Di depan apartemen kalian, itu apartemen siwon dan sungmin. Bertanya atau minta tolonglah kepada mereka, dan apartemen ku berada 2 lantai dibawah kalian. Jangan sungkan untuk datang. Dan beristirahatlah” kata leeteuk
“ne, kamshamida ajusshi” ucap seung ho dan min young berbarengan
“ajusshi pamit dulu ya” kata leeteuk
End pov
Sungmin pov
          Aku dan siwon menunggu di luar pintu apartemen seung ho dan min young. Tak lama pintu terbuka dan keluarlah ketua leeteuk.
“kalian sudah datang. Ikut aku ke ruangan ku. Aku ingin membicarakan sesuatu” kata leeteuk
“baik” kata kami
--------

“ada hal penting apa yang ingin anda bicarakan tuan?” tanya ku
“aku menginginkan kalian menjaga seung ho dan min young. Kalian harus berada di sisi mereka” tegas leeteuk
“baiklah, akan kami laksanakan” kata ku
“dan aku sudah membagi tugas untuk kalian. Siwon kau menjadi dosen di universitas seung ho, dan sungmin, kau menjadi dokter UKS di sekolah min young” jela leeteuk
“baiklah kami mengerti” ucap ku dan siwon
“aku sudah menyiapkan semuanya, kalian tinggal menjalan kan tugas saja” kata leeteuk
“baiklah”
“kalian boleh pergi. Terimakasih” kate leeteuk

“tugas kali ini, penyamaran kita sangat lucu ya hyung” ucap siwon
“lucu? Maksudmu?” tanya ku
“ya lucu saja, suruh menjadi dosen dan dokter uks, biasanya kita disuruh menyamar jadi polisi,preman atau pun pegawai kantor” jawab siwon
“mungkin ini tantangan baru untuk kita” kata ku
“ne benar, oh hyung aku mau pergi minum mau ikut?” tanya siwon
“gomawo, tapi aku sedang tidak ingin minum, lain waktu saja ya” tolak ku halus
“baiklah aku pergi dulu” kata siwon
“ne, hati-hati.. pulangnya jangan terlalu malam besok kita harus bertugas” peringat ku
“ne hyung” kata siwon mengancungkan jempol
“haaahh, capeknya” gumam ku. Saat aku ingin memasuki apartemen ku, tiba-tiba min young keluar dari apartemennya
“annyeonghaseo” sapanya
“ne, annyeong nona” kata ku
“heh? Nona? Jangan panggil aku seperti itu. Panggil min young saja. Oppa” kata nya
“eh.. mian..itu…em..mian min young~sshi” ucap ku
“jangan terlalu formal pada ku, cukup min young saja” katanya
“oke.. kalau begitu selamat malam” kata ku
End pov
Min young pov
          Pagi buta, aku sudah harus berangkat sekolah. Karena hari ini aku kebagian jadwal piket. Saat sampai kelas aku langsung menghapus papan tulis. Karena pekerjaan ku sudah selesai, aku membaca buku sambil menunggu bel masuk.
          Satu-persatu, teman sekelas ku datang, kelas pun menjadi ramai. Hingga sebuah suara, yang membuat beberapa yeoja di kelas antusias.
“hei, kalian tahu. Tadi saat aku pergi kekantor, aku melihat seorang namja yang sepertinya akan menjadi guru baru kita. Dan namja itu sangat tampan” ucap teman sekelas ku
“benarkah? Semoga saja iya akan menggantikan jung songsaenim yang membosankan itu” celetuk teman ku
“ani.. lebih baik ia menjadi guru olahraga saja” sahut yang lain.
          Suasana kelas pun menjadi ramai, hingga kang songsaenim masuk. Semua murid langsung berhambur kekursi masing-masing.
Teng..teng..teng..teng..
          Bel berbunyi, jam pergantian pelajaran pun datang. Siswa-siswi langsung pergi keruang ganti.
“hei, ming young, kenapa kau diam saja?” tanya teman ku
“eh, ah wae?” tanya ku balik
“aish, kau ini kenapa sih? Dari pelajaran kang songsaenim kau diam saja. Apa yang kau pikir kan?” tanya teman ku.
“mo..mollayo.. sudah lah ayo kita bergabung dengan yang lain” kata ku
          Entah kenapa sejak tadi pikiran ku sedikit kacau, aku merasa seperti diawasi oleh seseorang, ah tidak tapi lebih dari satu. Yang kurasakan adalah hawa membunuh dan hawa melindungi.
          Saat bermain pun, aku tak fokus, beberapa kali aku oleng hingga
“AAWWWAASSS!!!”pekik seseorang. Dan buukk, sebuah bola menghantam kepala ku dan membuat ku ambruk di tempat.
          Aku tak bisa merasakan apa-apa, yang bisa ku rasakan adalah seseorang yang menggendongku. Entah membawa ku kemana?.

“ugh..” gumam  ku sambil memegang kepala ku yang pusing
“gwenchana?” tanya seseorang sambil memegang tangan ku
“em..” kata ku menyusuaikan diri
“gwenchana. Min young” kata orang itu
“em..” tunggu sepertinya aku kenal suara itu. Suara inikan…
“min young…han min young, gwencahana?”tanya orang itu lagi
“ne.. gwenchana” dan.. “MWO??!!” “sungmin oppa?” pekik ku kaget
“yaaaa, jangan berteriak. Kau belum pulih” kata sungmin sedikit nada tinggi (?)
“minhye oppa.. aw..” kata ku meringis
“tuh kan, sudah minum ini dulu” kata sungmin memberi ku minum
“gomawo” kata ku
“oh ya oppa, kenapa aku bisa disini? Dan kenapa kau ada disini?” tanya ku penasaran
“tadi, kau di bopong oleh teman-teman mu, dan aku bekerja disini”jelas sungmin
“oh.. mwo? Kau dokter uks? Sejak kapan? Aku tak pernah melihat mu?” selidik ku
End pov
Sungmin pov
“oh.. mwo? Kau dokter uks? Sejak kapan? Aku tak pernah melihat mu?” selidik min young
“sudah lama, kau saja yang tidak peka “ tukas ku bohong
“kau sudah lebih baik? Kalau belum aku akan menghubungi wali kelas mu, agar kau tak usah ikut pelajaran” ucap ku menelefon
“yaaaa, wait.. tidak usah” kata min young menahan ku
“terlambat, aku sudah bilang kepada wali kelas mu” kata ku
“huh” gerutu min young mengerucutkan bibir
End pov
Author pov
Bagian sekolahnya kita skip saja ya.. langsung ketempat lain hhahah àgaje
          Saat min young sedang berjalan menuju gerbang sekolah sebuah motor menghadang jalannnya.
“yakkk!” pekik min young
“kenapa kau senang sekali berteriak?” tanya orang itu
“mwo? Kau yang mengagetkanku sungmin oppa” kata min young
“hehehe, ya sudah ayo naik” ajak sungmin
“mwo? “ tanya min young
“aish, sudahlah naik saja. Nanti kalau kau pingsan dijalan gimana? Lagi pula rumah kita kan satu arah” kata sungmin menarik tangan min young untuk naik.
“ish” dengus min young
   Sementara di tempat lain…
“seung ho” panggil seseorang
“ah, siwon hyung. Wae?” tanya seung ho
“ani.. hanya ingin mengajak makan. Kau mau? Kebetulan disana ada leeteuk~sshi yang ingin mengobrol dengan mu” jelas siwon
“oh.. tentu.. jadwal kuliah ku juga sudah habis” kata seung ho
“kajja” kata siwon.
Restoran…
“tuan.. siwon~sshi dan tuan muda seung ho sudah sampai” kata seorang pelayan
“oh, suruh mereka segera masuk” ucap leeteuk
“baik tuan” kata pelayan dan pergi

“oh.. seung ho kau sudah datang. Ayo duduk” kata leeteuk
“ne.. gomawo ajusshi” kata seung ho
“kau ingin makan apa seung ho?” tanya leeteuk
“em.. terserah saja. Oh ada hal penting apa yang ingin anda bicarakan dengan ku?” tanya seung ho to the point
“hei, kau ini mirip sekali dengan appa mu, selalu to the point. Tapi baiklah..” ucap leeteuk
“sebenarnya aku ingin membawa kalian ke sebuah pulau. Yah anggap saja rekreasi.” Jawab leeteuk
“rekreasi, kurasa itu lebih dari sekedar rekreasi. So.. apa yang ingin anda lakukan?” tanya seung ho
“aku hanya ingin mengamankan kalian. Sementara kalain pergi. Aku ingin menetralkan beberapa daerah. Karena musuh sudah bergerak diluar dugaan” jelas leeteuk
“baiklah, aku mengerti. Tapi bagaimana dengan min young. Dia sangat keras kepala. Apalagi, kalau alasannya rekreasi. Itu akan lebih susah lagi.” Ucap seung ho
“aku sudah memikirkan caranya. Somaga saja kau setuju. Semua yang kau butuhkan untuk min young sudah ku siapkan di kamar mu. Kau tinggal melaksanakannya saja.” Kata leeteuk
“baiklah. Aku mengerti. Kalau begitu aku pamit dulu. Aku harus mengerjakan tugas ku. Gomawo atas makanannya ajusshi” kata seung ho membungkuk
“no problem, kau bisa pulang bersama siwon” kata leeteuk
“ne.. gomawo ajusshi” kata seung ho
TBC

Hehehe, maaf ya gaje… dan buat saeng ku maaf lama menunggu dan harus tbc.. maaf kan aku ya.. aku usahain secepat mungkin.. oke :D

Comments

Popular Posts