SARANGHAE HAN MIN YOUNG
author: amai
cast: sungmin , han min young (OCs), siwon , leeteuk,
seung ho and other cast
genre: romance, family/friendship. Kekerasan (?), AU
length: chapter
ini pesenan saeng aku, dan ini udah yang ke tiga kalinya, ceritanya
aku ubah lagi.. dan moga aja ini bisa memuaskan ya saeng. And happy read J
author pov
suatu
hari di wilayah yakuzza….
“apa?! Apa kau bilang? Keluarga han dalam bahaya?”
tanya+bentak leeteuk
“ne, tuan. Saya mendapatkan informasi kalau
shindong~sshi, ingin melakukan pembantaian terhadap keluarga tuan han sang
jung” jelas siwon
“baiklah, segera selidiki kasus ini lebih jauh.
Kalau mereka melakukan pergerakan lebih cepat. Langsung bantai saja” ujar
leeteuk
“baiklah, saya permisi dulu” kata siwon pamit
Pip.. (bunyi telepon, kayak di film yang direktur
manggil pegawainya. *ngerti gak?) “asisten jang, tolong panggil sungmin kesini”
perintah leeteuk
“…..”
“baiklah, suruh dia segera kemari. terimakasih” kata
leeteuk
Tok..tok..tok..
“silakan masuk” ujar leeteuk
“ada apa tuan memanggil saya kemari?” tanya sungmin
“oh kau sudah datang, aku minta tolong segera kirim
surat ini, kepada han sang jung, bilang kalau aku ingin bertemu dengannya
besok” perintah leeteuk sambil memberi sebuah surat
“baik tuan, akan segera saya laksanakan” ucap
sungmin
“oh ya, satu lagi aku minta tolong kau yang
mengirimnya langsung ke rumah keluarga han” jelas leeteuk
“baik tuan, akan segera saya laksanakan. Apakah ada
lagi yang anda butuh kan?” tanya sungmin
“emm… kurasa cukup kau boleh pergi” kata leeteuk
“kalau begitu, saya permisi dulu” kata sungmin
membungkuk pamit
End pov
Sungmin pov
Setelah
keluar dari ruang ketua, aku segera bergegas menuju rumah keluarga han. Oh hai…
aku lupa mengenalkan diri.. lee sungmin inmida, aku adalah seorang yakuzza,
yang tadi berbicara dengan ku adalah pemimpin yakuzza, penerus ke 7 keluarga
yakuzza park. Dan aku adalah tangan kanan nya. Selain aku ia juga memiliki
tangan kiri (?) yaitu siwon. Em.. mungkin itu saja. (back story)
Ting..tong..ting..tong
“ya tunggu sebetar” kata suara didalam
Clek…
“annyeonghaseo…” sapa ku
“nuguhuseo” tanya seorang yeoja yang tadi membukakan
pintu
“sungmin inmida, apakah aku bisa bertemu dengan tuan
han?” tanya ku
“ada keperluan apa kau mencari appa ku?” tanya yeoja
yang sepertinya anak tuan han.
“saya hanya ingin menyampaikan surat dari boss saya
untuk tuan han” jelas ku lembut
yeoja itu hanya mengerutkan alisnya tanda curiga
padaku, aku pun bur-buru mencari alasan agar surat ku diterima.
“apabila anda tidak percaya ini suratnya” kata ku
menunjukkan surat dari ketua
“em... benarkah?” tanya yeoja itu penuh curiga..
tiba-tiba..
“min young.. han min young.. youngie… kau dimana?”
tanya seseorang dari dalam rumah
“aku diluar oppa” sahut yeoja itu
“youngie.. kau seda.. oh hai sungmin~sshi , apa
perlu apa kemari?” tanya seung ho
“annyeong, seung ho~sshi, aku kemari ingin
memberikan surat ini, untuk tuan han” jelas ku sambil memberikan surat itu.
“surat? Untuk aboji? Baiklah.. gomawo sungmin~sshi…
oh ya kenapa kau tak masuk?” tanya seung ho
“em.. itu..” kata ku terpotong
“jangan-jangan, youngie.. kenapa kau biarkan
sungmin~sshi diluar, dia kan tamu” kata seung ho
“tapi oppa, dia tampak mencurigakan” kata min young
Pletak…. “au.. oppa, appoo” kata yeoja itu
mengerucutkan bibir
“itu hukuman, karena telah sembrono” ucap seung ho
“hah? Sembrono? Apa salah ku?” tanya min young
“salah mu adalah, membiarkan tamu berdiri di luar
terlalu lama” jelas seung ho
“habis wajahnya mencurigakan” celetuk yeoja itu
“aish kau ini..sungmin~sshi aku minta maaf atas
kelakuan saeng ku yang tak sopan pada mu” kata seung ho menunduk
“eh, seung ho gwenchana. Sudahlah tak apa” kata ku
“kalau begitu masuklah” ajak seung ho
“ah, aniyo.. aku ada urusan. Mianhye.. kapan-kapan
aku akan mampir J” kata ku pamit.
End pov
Min young pov
Setelah
namja, eh tidak lebih tepatnya orang yang bernama sungmin itu pamit, aku segera
menghampiri seung ho oppa, untuk bertanya seputar orang tadi.
“oppa…” panggil ku manja
“waeyo.. youngie?” tanya seung ho
“em.. oppa, orang tadi siapa? Si sungmin…sungmin
itu…” tanya ku
“huss.. jangan panggil ‘sisungmin’ panggil dia oppa.
Ara?” kata seung ho
“ne.. ara.. jadi.. sungmin oppa itu siapa? Dan
mengapa oppa kenal?” tanya ku
“em.. tumben kau bertanya ada apa nih?” selidik
seung ho *evilsmirk
“ish.. oppa sudahlah… cepat jelas kan” tuntut ku
“baiklah.. namanya lee sungmin, dia itu tangan kanan
leeteuk ajusshi, dia 2 tahun diatas oppa. Em.. orangnya baik hati, disiplin,
murah senyum em.. apalagi ya? Banyak deh..” jelas seung ho
“oh.. eh?! Tapi,tapi,tapi tadi oppa bilang apa? Dia tangan kanan leeteuk ajusshi?” tanya ku
“ne.. dan aku
heran pada mu kenapa kau tak kenal? Padahal kau kan kenal siwon hyung, iya
kan?” kata seung ho
“dan… kenapa kau ingin tau jangan-jangan kau
menyukai sungmin~sshi ya? Tapi kau harus bersaing dengan banyak yeoja..
hahhaha” kata seung ho oppa meninggalkan aku sambil tertawa puas ._.
Malam hari…
“appa pulang” kata appa ku
“appa sudah pulang. Appa capek ya? Youngie pijitin
ya?” tawar ku
“gomawo, youngie.. tak usah.. appa masih kuat kok”
kata appa sambil mengacak rambut ku
“yeobo kau sudah pulang. Ganti baju dan segera
kemarilah. Sebentar lagi makanan siapa” kata umma
“youngie, panggil oppa mu suruh turun, makan malam
sudah hampir siap” perintah umma
“ne, umma” kata ku menghampiri seung ho oppa
“ooooooooppppppppppppppppaaaaaaaaaaaaa” teriak ku
sambil membuka pintu
Buuaak.. “yaakk, youngie bisakah kau tak berteriak?”
bentak seung ho sambil mengusap pantat nya akibat terjatuh
“hehehe, mian.. oppa ayo turun, umma sudah menyuruh
kita makan” kata ku sambil berlalu
“em.. mashita.. umma masakan mu memang selalu enak”
puji ku
“gomawo sayang..” sahut umma
“aboji, ini ada surat untuk mu” kata seung ho
“surat? Dari siapa?” tanya appa
“dari leeteuk ajusshi, tadi siang sungmin~sshi
mengirimnya kemari” jelas seung ho
“tumben sekali ia, mengirim lewat sungmin, biasanya
lewat pos” ujar appa
“mungkin surat penting” celetuk ku
…..
“oh.. ternyata undangan minum teh..” kata appa
“acara minum teh? Kapan itu yeobo?” tanya umma
“besok, kita diundang saat jam makan siang” kata
appa
“em.. aboji mian, tapi aku ada kuliah siang jadi aku
tak bisa” kata seung ho
“aku juga appa, aku masih sekolah dan pulangnya aku
ada kerja kelompok” ujar ku
“hem..baiklah appa dan umma saja yang pergi” kata
appa
End pov
Author pov
Matahari
sudah berada dipuncaknya, itu menandakan waktunya makan siang, tuan dan nyonya
han sudah berada di depan sebuah gedung perkantoran, yang sebenarnya adalah
sarang yakuzza berada.
“permisi, tuan dan nyonya han” sapa seseorang
“ya, oh siwon, apakabar?” tanya appa min young
“kabar saya baik, tuan dan nyonya sudah di tunggu
oleh ketua. Mari ikut saya” kata siwon
Tok..tok..tok..tok..
“siapa” kata suara didalam
“ini saya siwon tuan, tuan dan nyonya han sudah
datang” kata siwon
“oh, persilakan mereka masuk” ucap leeteuk dari
dalam
“apakabar, sabahat ku” kata leeteuk sambil memeluk
appa min young
“baik.. bagaimana dengan mu leeteuk” kata appa
minyoung
“tentu sama, oh ya silakan duduk.” Kata leeteuk
menyuruh appa dan umma min young duduk
Clek.. (ceritanya
menjentikkan jari), setelah jentikan jari leeteuk, datanglah beberapa pelayan
yang membawa hidangan untuk makan siang.
Makan siang, antara
leeteuk, appa dan umma min young berjalan dengan hikmah, tapi berbeda dengan
perasaan leeteuk yang sedang gusar. Ia bingun bagaimana ingin memberi tahu
masalah yang akan dihadapi keluarga han, nanti.
“em.. sang jung… sebenarnya ada yang ingin ku
bicarakan” kata leeteuk sekuat tenaga. Walau pun leeteuk adalah ketua yakuzza
yang terkenal, tapi dibalik kekejamannya ia adalah orang yang lembut.
“sudah ku duga, kalau kau mengundang ku mendadak,
dan cara pengiriman mu itu, pasti ada hal penting yang ingin kau bicarakan”
kata appa min young
“sebenarnya…. (baca, cerita paling atas)” kata
leeteuk
“begitu, baiklah.. aku percaya padamu, tapi
bagaimana dengan anak-anak ku?” tanya appa min young
“tentu mereka akan ikut” jelas leeteuk
“bukan seperti itu, tapi anak ku.. itu sedikit keras
kepala, apa lagi min young. Ia masih sekolah, ia tak mau pindah dengan alasan
apapun. Apalagi ia sudah berjanji tidak akan jauh-jauh dari makam ummanya”
jelas appa min young
“kalau begitu, kau bicarakan saja dengan anak-anak
mu, ku tunggu kabar secepatnya dari mu” kata leeteuk
“baiklah.. gomawo atas segala perhatian dan usaha
mu” kata appa min young
End pov
Min young pov
Selesai
makan malam, appa mengajak kami berkumpul, untuk membicarakan sesuatu (yang
katanya penting). Saat kami berkumpul, aku merasakan aura appa dan umma menjadi
tengan, suasana pun ikut menjadi canggung.
“em.. appa-umma, sebenarnya ada apa?” tanya ku
memberanikan diri
“begini, appa dan umma memutuskan untuk pindah”
jelas appa
“MWO?! Pindah.. aniyoo aku tidak mau” tolak min young
mentah-mentah
“ayolah, youngie… kali ini saja” bujuk umma
“umma, kau kan tau kalau malasah seperti ini kalian
tau jawabannya, kenapa masih saja membujukku” jawab ku memelas
“tapi, youngie kali ini saja turuti perkataan umma
dan appa” bujuk umma
“mianhye umma, aku tak bisa… aku janji setelah
sekolah ku selesai aku akan menyusul
pindah” ucap ku
“shireo.. umma tak mau tau kau harus ikut..” kata
umma dengan nada tinggi
“yeobo sabarlah” kata appa menenangkan umma
“youngie, appa mohon kali ini saja… appa mohon,
karena kepindahan kita ini menyangkut hal yang penting” jelas appa
“tapi.. appa.. aku..” kata ku terpotong
“aboji, umma.. biarkan youngie disini, aku akan
menemaninya. Lagi pula youngie sudah berjanji setelah selesai sekolah ia akan
pindah. Aboji dan umma pergilah duluan, kami pasti akan menyusul” kata seung ho
menengahi
“hah.. baiklah kalau itu mau kalian. Tapi ingat
sering-seringlah mengabari” kata appa
“benarkah appa? Gomawo appa ,oppa, kalian yang
terbaik” kata ku girang
“sudahlah, sekarang kau tidur, dan seung ho kau
tetap disini” kata appa
“ne appa, good nigth” kata ku
“ne aboji” kata seung ho
End pov
Seung ho pov
“ne, aboji” kata ku. Setelah min young naik aboji
pun mulai berbicara
“seung ho, sebenarnya alasan kita pindah mendadak,
karena kita sedang diincar. Tadi siang saat makan bersama leeteuk, aboji dan
umma diberi tahu bahwa kita sedang incar oleh seorang pembunuh sekaligus pengusaha
shin corp” jelas appa
“jadi, ini alasan aboji, untuk pindah mendadak?”
tanya ku
“ne.. leeteuk berusaha melindungi kita, dan kita
hanya pindah sementara. Setelah masalah selesai kita akan kembali lagi” jelas
aboji
“haruskah kita yang selalu menjadi incaran?” tanya
ku yang sudah lelah, karena selalu menjadi incaran, karena perusahaan aboji
yang sungguh luar biasa.
“sabarlah seung ho, itu ujian dari tuhan untuk
keluarga kita. Dan aboji berpesan agar kau selalu menjaga adik mu, ia belum tau
apa-apa soal ini. Bahkan ia belum tau kalau leeteuk adalah yakuzza. Dan bila
waktunya tiba kau atau aboji akan memberi tahu kenyataan padanya” jelas aboji
“ne, aboji.. aku mengerti. Aku akan selalu berada di
dekatnya dan melindunginya” jawab ku mantap
“tapi.. setelah aboji dan umma mu pergi, kau dan
youngie akan di pindahkan ke apartemen dekat kantor leeteuk. Besok pagi aboji
akan memberi tahu ini kepada youngie” kata aboji
“baiklah aku mengerti” kata ku
“terimakasih seung ho.. pergilah tidur besok kalian berdua harus bersiap-siap”
“yeobo segera hubungi leeteuk” tegur umma
“baiklah”
Kata aboji
End pov
Author pov
Keesokan
harinya, semua orang di keluarga han sudah ber siap-siap untuk pindah. Walau mula-mula min young masih
memberikan penolakan, bahwa ia akan dipindahkan ke tempat baru. Bukan karena
tempat nya lebih kecil, tapi ia masih terlalu sayang untuk meninggalkan rumah
yang ia sudah tempati sejak kecil.
“min young kau sudah siap?” tanya appa
“ne appa.” Kata min young pasrah
“youngie, cepat masuk ke mobil. Kita akan mengantar
aboji dan umma ke bandara dulu.” Jelas seung ho
“ne oppa” kata ku masuk kemobil
“umma, appa baik-baik ya disana, aku akan sering
mengabari kalian” kata min young memeluk kedua orang tuanya
“ne.. umma juga pasti akan kangen.hati-hati ya” kata
umma melambaikan tangan pergi.
Setelah
nyonya dan tuan han pergi, seung ho dan min young segera pulang ke apartemen
baru mereka.
Saat
sampai di lobby apartemen, mereka disambut oleh leeteuk .Leeteuk mengantar
mereka ke apartemen baru. Saat masuk, terlihat bahwa apartemen mereka tak
lerlalu besar tapi sangat nyaman.
“ini apartemen baru kalian, ajusshi harap kalian
bisa nyaman tinggal disini. Kalau ada perlu apa pun, kalian hubungi aku” kata
leeteuk
“ne, kamshamida ajusshi” kata min young tersenyum
manis
“kalau kalian bingung, atau ada sesuatu terjadi. Di
depan apartemen kalian, itu apartemen siwon dan sungmin. Bertanya atau minta
tolonglah kepada mereka, dan apartemen ku berada 2 lantai dibawah kalian.
Jangan sungkan untuk datang. Dan beristirahatlah” kata leeteuk
“ne, kamshamida ajusshi” ucap seung ho dan min young
berbarengan
“ajusshi pamit dulu ya” kata leeteuk
End pov
Sungmin pov
Aku
dan siwon menunggu di luar pintu apartemen seung ho dan min young. Tak lama
pintu terbuka dan keluarlah ketua leeteuk.
“kalian sudah datang. Ikut aku ke ruangan ku. Aku
ingin membicarakan sesuatu” kata leeteuk
“baik” kata kami
--------
“ada hal penting apa yang ingin anda bicarakan
tuan?” tanya ku
“aku menginginkan kalian menjaga seung ho dan min
young. Kalian harus berada di sisi mereka” tegas leeteuk
“baiklah, akan kami laksanakan” kata ku
“dan aku sudah membagi tugas untuk kalian. Siwon kau
menjadi dosen di universitas seung ho, dan sungmin, kau menjadi dokter UKS di
sekolah min young” jela leeteuk
“baiklah kami mengerti” ucap ku dan siwon
“aku sudah menyiapkan semuanya, kalian tinggal
menjalan kan tugas saja” kata leeteuk
“baiklah”
“kalian boleh pergi. Terimakasih” kate leeteuk
“tugas kali ini, penyamaran kita sangat lucu ya
hyung” ucap siwon
“lucu? Maksudmu?” tanya ku
“ya lucu saja, suruh menjadi dosen dan dokter uks, biasanya
kita disuruh menyamar jadi polisi,preman atau pun pegawai kantor” jawab siwon
“mungkin ini tantangan baru untuk kita” kata ku
“ne benar, oh hyung aku mau pergi minum mau ikut?”
tanya siwon
“gomawo, tapi aku sedang tidak ingin minum, lain
waktu saja ya” tolak ku halus
“baiklah aku pergi dulu” kata siwon
“ne, hati-hati.. pulangnya jangan terlalu malam
besok kita harus bertugas” peringat ku
“ne hyung” kata siwon mengancungkan jempol
“haaahh, capeknya” gumam ku. Saat aku ingin memasuki
apartemen ku, tiba-tiba min young keluar dari apartemennya
“annyeonghaseo” sapanya
“ne, annyeong nona” kata ku
“heh? Nona? Jangan panggil aku seperti itu. Panggil
min young saja. Oppa” kata nya
“eh.. mian..itu…em..mian min young~sshi” ucap ku
“jangan terlalu formal pada ku, cukup min young
saja” katanya
“oke.. kalau begitu selamat malam” kata ku
End pov
Min young pov
Pagi
buta, aku sudah harus berangkat sekolah. Karena hari ini aku kebagian jadwal
piket. Saat sampai kelas aku langsung menghapus papan tulis. Karena pekerjaan
ku sudah selesai, aku membaca buku sambil menunggu bel masuk.
Satu-persatu,
teman sekelas ku datang, kelas pun menjadi ramai. Hingga sebuah suara, yang
membuat beberapa yeoja di kelas antusias.
“hei, kalian tahu. Tadi saat aku pergi kekantor, aku
melihat seorang namja yang sepertinya akan menjadi guru baru kita. Dan namja
itu sangat tampan” ucap teman sekelas ku
“benarkah? Semoga saja iya akan menggantikan jung
songsaenim yang membosankan itu” celetuk teman ku
“ani.. lebih baik ia menjadi guru olahraga saja”
sahut yang lain.
Suasana
kelas pun menjadi ramai, hingga kang songsaenim masuk. Semua murid langsung
berhambur kekursi masing-masing.
Teng..teng..teng..teng..
Bel
berbunyi, jam pergantian pelajaran pun datang. Siswa-siswi langsung pergi
keruang ganti.
“hei, ming young, kenapa kau diam saja?” tanya teman
ku
“eh, ah wae?” tanya ku balik
“aish, kau ini kenapa sih? Dari pelajaran kang
songsaenim kau diam saja. Apa yang kau pikir kan?” tanya teman ku.
“mo..mollayo.. sudah lah ayo kita bergabung dengan
yang lain” kata ku
Entah
kenapa sejak tadi pikiran ku sedikit kacau, aku merasa seperti diawasi oleh
seseorang, ah tidak tapi lebih dari satu. Yang kurasakan adalah hawa membunuh
dan hawa melindungi.
Saat
bermain pun, aku tak fokus, beberapa kali aku oleng hingga
“AAWWWAASSS!!!”pekik seseorang. Dan buukk, sebuah
bola menghantam kepala ku dan membuat ku ambruk di tempat.
Aku
tak bisa merasakan apa-apa, yang bisa ku rasakan adalah seseorang yang
menggendongku. Entah membawa ku kemana?.
“ugh..” gumam
ku sambil memegang kepala ku yang pusing
“gwenchana?” tanya seseorang sambil memegang tangan
ku
“em..” kata ku menyusuaikan diri
“gwenchana. Min young” kata orang itu
“em..” tunggu sepertinya aku kenal suara itu. Suara
inikan…
“min young…han min young, gwencahana?”tanya orang
itu lagi
“ne.. gwenchana” dan.. “MWO??!!” “sungmin oppa?”
pekik ku kaget
“yaaaa, jangan berteriak. Kau belum pulih” kata
sungmin sedikit nada tinggi (?)
“minhye oppa.. aw..” kata ku meringis
“tuh kan, sudah minum ini dulu” kata sungmin memberi
ku minum
“gomawo” kata ku
“oh ya oppa, kenapa aku bisa disini? Dan kenapa kau
ada disini?” tanya ku penasaran
“tadi, kau di bopong oleh teman-teman mu, dan aku
bekerja disini”jelas sungmin
“oh.. mwo? Kau dokter uks? Sejak kapan? Aku tak
pernah melihat mu?” selidik ku
End pov
Sungmin pov
“oh.. mwo? Kau dokter uks? Sejak kapan? Aku tak
pernah melihat mu?” selidik min young
“sudah lama, kau saja yang tidak peka “ tukas ku
bohong
“kau sudah lebih baik? Kalau belum aku akan
menghubungi wali kelas mu, agar kau tak usah ikut pelajaran” ucap ku menelefon
“yaaaa, wait.. tidak usah” kata min young menahan ku
“terlambat, aku sudah bilang kepada wali kelas mu”
kata ku
“huh” gerutu min young mengerucutkan bibir
End pov
Author pov
Bagian sekolahnya kita skip saja ya.. langsung
ketempat lain hhahah àgaje
Saat min
young sedang berjalan menuju gerbang sekolah sebuah motor menghadang jalannnya.
“yakkk!” pekik min young
“kenapa kau senang sekali berteriak?” tanya orang
itu
“mwo? Kau yang mengagetkanku sungmin oppa” kata min
young
“hehehe, ya sudah ayo naik” ajak sungmin
“mwo? “ tanya min young
“aish, sudahlah naik saja. Nanti kalau kau pingsan
dijalan gimana? Lagi pula rumah kita kan satu arah” kata sungmin menarik tangan
min young untuk naik.
“ish” dengus min young
Sementara di
tempat lain…
“seung ho” panggil seseorang
“ah, siwon hyung. Wae?” tanya seung ho
“ani.. hanya ingin mengajak makan. Kau mau? Kebetulan
disana ada leeteuk~sshi yang ingin mengobrol dengan mu” jelas siwon
“oh.. tentu.. jadwal kuliah ku juga sudah habis”
kata seung ho
“kajja” kata siwon.
Restoran…
“tuan.. siwon~sshi dan tuan muda seung ho sudah
sampai” kata seorang pelayan
“oh, suruh mereka segera masuk” ucap leeteuk
“baik tuan” kata pelayan dan pergi
“oh.. seung ho kau sudah datang. Ayo duduk” kata
leeteuk
“ne.. gomawo ajusshi” kata seung ho
“kau ingin makan apa seung ho?” tanya leeteuk
“em.. terserah saja. Oh ada hal penting apa yang
ingin anda bicarakan dengan ku?” tanya seung ho to the point
“hei, kau ini mirip sekali dengan appa mu, selalu to
the point. Tapi baiklah..” ucap leeteuk
“sebenarnya aku ingin membawa kalian ke sebuah
pulau. Yah anggap saja rekreasi.” Jawab leeteuk
“rekreasi, kurasa itu lebih dari sekedar rekreasi. So..
apa yang ingin anda lakukan?” tanya seung ho
“aku hanya ingin mengamankan kalian. Sementara kalain
pergi. Aku ingin menetralkan beberapa daerah. Karena musuh sudah bergerak
diluar dugaan” jelas leeteuk
“baiklah, aku mengerti. Tapi bagaimana dengan min
young. Dia sangat keras kepala. Apalagi, kalau alasannya rekreasi. Itu akan
lebih susah lagi.” Ucap seung ho
“aku sudah memikirkan caranya. Somaga saja kau
setuju. Semua yang kau butuhkan untuk min young sudah ku siapkan di kamar mu. Kau
tinggal melaksanakannya saja.” Kata leeteuk
“baiklah. Aku mengerti. Kalau begitu aku pamit dulu.
Aku harus mengerjakan tugas ku. Gomawo atas makanannya ajusshi” kata seung ho
membungkuk
“no problem, kau bisa pulang bersama siwon” kata
leeteuk
“ne.. gomawo ajusshi” kata seung ho
TBC
Hehehe, maaf ya gaje… dan buat saeng ku maaf lama
menunggu dan harus tbc.. maaf kan aku ya.. aku usahain secepat mungkin.. oke :D
Comments
Post a Comment